JUDUL 4
Manusia dan Pandangan Hidup
Manusia dan pandangan hidup adalah merupakan satu di antara beberapa
materi pokok ilmu yang terkandung dalam Ilmu Budaya Dasar. Ilmu Budaya Dasar
atau yang identik dengan istilah Basic Humanities itu sendiri dimaksudkan agar
dengan kondisi kehidupan masyarakat kita yang demikian heterogen diharapkan
seseorang menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya, dan lebih halus.
Menurut Koentjoroningrat, sebagai salah satu pokok bahasan dalam Ilmu
Budaya Dasar, pandangan hidup mengandung pengertian yang mendasar yakni bahwa
Pandangan Hidup adalah nilai – nilai yang dianut oleh suatu masyarakat yang
dipilih secara selektif oleh para individu dan golongan di dalam masyarakat.
Sistem nilai budaya sering juga merupakan pandangan hidup atau world
view bagi manusia yang menganutnya. Apabila “sistem nilai” merupakan pedoman
hidup yang dianut oleh sebagian besar warga masyarakat, “pandangan hidup”
merupakan suatu sistem pedoman yang dianut oleh golongan-golongan atau, lebih
sempit lagi, oleh individu-individu khusus di dalam masyarakat. Oleh karena
itu, hanya ada pandangan hidup golongan atau individu tertentu, tetapi tidak
ada pandangan hidup pada keseluruhan masyarakat.
Pandangan hidup merupakan bagian hidup manusia, tidak ada seorang pun
yang hidup tanpa pandangan hidup meskipun pada tingkatan yang berbeda-beda.
Pandangan hidup mencerminkan citra diri seseorang karena pandangan hidup itu
mencerminkan cita-cita atau aspirasinya.
Dalam kehidupanya manusia tidak akan terlepas dan 3 hal pokok, yakni:
1) Cita-cita,
2) Kebajikan, dan
3) Sikap hidup
Karena itu pula,
wajarlah apabila cita-cita, kebajikan dan sikap hidup merupakan bagian hidup
manusia. Dan itu pulalah sebabnya cita-cita, kebajikan, dan sikap hidup banyak
menimbulkan daya kreativitas manusia. Banyak hasil seth yang melukiska
cita-cita, kebajikan, dan sikap hidup seseorang. Pandangan Hidup dan Ideologi
Ideologi merupakan komponen dasar terakhir dan sistem sistem sosial budaya.
Pengertian ini menyangkut sistem-sistem dasar kepercayaan dan petunjuk hidup
sehari hari.
Suatu ideologi bagi
masyarakat tersusun dari 3 unsur, yakni:
1. Pandangan hidup
2. Nilai-nilai
3. Norma-norma
Pendapat tersebut
menunjukkan bahwa pandangan hidup itu merupakan bagian dan ideologi kebudayaan
yang dapat membuat kemungkinan-kernungkinan menjawab pertanyaan mengapa (why)
tentang sesuatu dan kehidupan.
Klasifikasi Pandangan hidup
1. Pandangan Hidup
yang berasal dari Agama yaitu pandangan hidup yang mutlak
kebenarannya.
2. Pandangan hidup
berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma-
norma yang terdapat dalam Negara tersebut.
3. Pandangan hidup
yang berasal dari renungan adalah pandangan hidup yang relative
kebenarannya, karena sifatnya individu dan diyakini oleh persepsi diri sendiri.
Langkah – Langkah
Berpandangan Hidup Yang Baik
Manusia pasti
mempunyai pandangan hidup walau bagaimanapun bentuknya. Bagaimana kita
memperlakukan pandangan hidup itu tergantung pada orang yang bersangkutan. Ada
yang memperlakukan pandangan hidup itu sebagai sarana mencapai tujuan dan ada
pula yang memperlakukan sebagai sarana kesejahteraan, ketenteraman dan
sebagainya.
Maka kita seharusnya
mempunyai langkah-langkah berpandangan hidup ini. Karena hanya dengan mempunyai
langkah-langkah itulah kita dapat memperlakukan pandangan hidup sebagai sarana
mencapai tujuan dan cita-cita dengan baik. Maka dari itu di bawah ini beberapa
langkah-langkah dalam berpandangan hidup yang baik, sebagat berikut:
1.Mengenal.
Mengenal ini merupakan
suatu kodrat bagi manusia yaitu merupakan tahap pertama dan setiap aktivitas
hidupnya yang dalam hal ini mengenal apa itu pandangan hidup. Tentunya kita
yakin dan sadar bahwa setiap manusia itu pasti mempunyai pandangan hidup.
2.Mengerti
Tahap kedua untuk
berpandangan hidup yang balk adalah mengcrti. Mengerti di sini dimaksudkan
mengerti terhadap pandangan hidup itu sendiri. Bila dalam bernegara kita
berpandangan pada Pancasila, maka dalam berpandangan hidup pada Pancasila kita
hendaknya mengerti apa Pancasila dan bagairnana mengatur kehidupan bernegara.
Begitu juga bagi yang berpandangan hidup pada agama islam, hendaknya kita
mengerti apa itu Al Qur’an, hadits dan ijmak itu dan bagaimana ketiganya itu
mcngatu kehidupan baik di dunia niaupun di akherat. Selain itu juga kita
mengerti untuk apa dan dan mana Al Qur’an, hadits, dan ijmak itu. Sehingga
dengan demikian mempunyai suatu konsep pengrrtian tentang pandangan hidup Islam
itu.
3.Menghayati
Langkah selanjutnya
setelah mengerti pandangan hidup adalah menghayati pandangan hidup itu. Dengan
menghayati pandangan hidup kita mcniperoleh ganibaran yang tepat dan benar
mengenai pandangan hidup itu sendiri.
Menghayati di sini
dapat diibaratkan menghayati nilai-nilai yang terkandung didalamnya, yaitu
denga memperluas dan memperdalam pengetahuan mengenai pandangan hidup itu
scndiri. Dengan menganalisa dan bertanya kepada orang yang lebih mampu dalam
pemahaman pandangan hidup.
4.Meyakini
Setelah mengetahui
kcbenaran dan validitasnya, baik secara kemanusiaan, maupun ditinjau dan segi
kemasyarakatan maupun bernegara dan dan kehidupan di akherat, maka hendaknya
kita menyakini pandangan hidup yang telah kita hayati itu. Meyakini merupakan
suatu hal untuk cenderung memperoleh suatu kepastian sehingga dapat mencapai suatu
tujuan hidupnya.
Dengan yakin
(meyakini) berarti secara langsung ada penerimaan yang ikhlas terhadap
pandangan hidup itu. Adanya sikap menerima secara ikhlas ini maka ada
kecenderungan untuk selalu brrpedoman kepadanya dalam segala tingkah laku dan
tindakannya atau setidak-tidaknya tingkah laku dan tindak-tanduknya selalu
dipengaruhi oleh pandangan hidup yang diyakininya.
5.Mengabdi
Pengabdian merupakan
snatu hal yang pcnting dalani mcnghayati dan mcyakini sesuatu yang telah
dibenarkan dan ditenima baik oleh dirinya lebih – lebih oleh orang lain. Dengan
mengabdi maka kita akan merasakan manfaatnya. Sedang perwujudan manfaat
mengabdi ini dapat dirasakan oleh prihadi kita sendiri. Dan mengabdi itu
sendiri bisa terwujud di masa masih hidup dan atau sesudah meninggal yaitu di
alam akherat. Dampak berpandangan hidup Islam yang antara lain yaitu mengabdi
kepada orang kedua orang tua.
Jadi bila kita sudah
mengenal, mengerti, menghayati dan meyakini pandangan hidup ini, maka
selayaknya disertai dengan pengabdian Dan pengabdian maka hendaknya dijadikan
pakaiannya baik dalam waktu tenteram lebih-lebih bila menghadapi hambatan dan
tantangan.
6.Mengamankan
Proses mengamankan
mi merupakan langkah terakhir. Tidak mungkin atau sedikit kemungkinan bila
belum mendalami langkah sebelumnya lalu akan ada proses mengamankan ini.
Langkah yang terakhir ini merupakan langkah yang terberat dan benar-benar
membutuhkan iman yang teguh dan kebenaran dalam menanggulangi segala sesuatu
demi tetap tegaknya pandangan hidup itu. Misalnya seorang yang beragama Islam
dan berpegang teguh kepada pandangan hidupnya, lain suatu ketika dia dicela
baik secara langsung ataupun secara tidak Iangsung, maka jelas dia tak menenima
celaan itu. Bahkan bila ada orang yang ingin merusak atau bahkan ingin memusnahkan
agama Islam baik terang-terangan ataupun
secara diam-diam,
sudah tentu dan sudah selayaknya bila kita mengadakan tindakan terhadap segala
sesuatu yang menjadi pengganggu. Dengan kata lain para pengikut pandangan hidup
Islam akan bertindak untuk mengamankan terhadap segala tindakan yang bermaksud
atau ingin mengganggu salah satu diantara pandangan hidup itu, pasti ditindak
selain oleh Allah kelak juga oleh para pengikut Islam itu sendiri.
CITA-CITA DAN PANDANGAN HIDUP
Di samping itu juga
pandangan hidup yang teguh ini akan mampu memperbaiki segala tingkah lakunya,
baik dalam bermasyarakat ataupun dalam menyelesaikan segala masalah hambatan,
gangguan dan tantangan sehingga nantinya akan terwujud cita-cita yang
didambakannya.
Oleh karetia itu
scbagai makhluk yang mempunyai Cita-cita terutama cita-cita yang akan memimpin
kepada kebaikan dan keselamatan baik pribadi maupun orang lain dan lebih-lebjh
keselamatan di akherat kelak.
Bila kita kaji lebih
datam maka dalam berpandangan hidup yang baik itu tentu terdapat keyakinan yang
teguh. Pandangan hidup yang demikian ini merupakan dasar akan adanya cita-cita
artinya bila adanya cita-cita ini didasari oleh pandangai hidup ini maka
cita-cita ini akan lebih besar kemungkinannya dan bila berhasil maka berarti
cita- citanya itu merupakan hasil petunjuk dan Allah sebagai pencipta seluruh
makhluk yang ada. Dengan demikian besar kemungkinannya untuk selamat dalam
menjalankan tugas dan keberhasilan cita-citanya itu dengan syarat yang
bcrsangkutan selalu berpegang teguh pada pandangan hidupnya dimanapun berada.
1. Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang
mutlak kebenarannya.
2. Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan
kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut.
3. Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif
kebenarannya.
B. CITA-CITA
Cita-cita adalah keinginan, harapan dan tujuan yang selalu ada dalam
pikiran. Itu semua merupakan yang harus diperoleh seseorang pada masa
mendatang.
Apabila cita-cita itu tidak bisa terpenuhi, maka cita-cita itu sendiri
di sebut dengan angan-angan.
Diantara masa sekarang yang merupakan realita dengan masa yang akan
datang sebagai ide atau cita-cita terdapat jarak waktu. Ada 3 faktor yang
mempengaruhi untuk mencapai cita-cita tersebut, yaitu :
1. Faktor Manusia, tergantung dari dirinya sendiri apa dia mau mencapai
cita-citanya atau tidak. Dan harus dilakukan dengan usaha nya sendiri.
2. Faktor kondisi, sesuai kondisi yang sedang dia rasakan. Apa dia bisa
menempati sesuai kondisi yang dia alami atau tidak.
3. Faktor tingginya cita-cita, semakin tinggi cita-cita kita semakin
besar pula usaha yang harus kita lakukan tergantung apa cita-cita yang kita
inginkan.
C. KEBAJIKAN
Kebajikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama
dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma agama dan etika.
Manusia berbuat baik karena menurut kodratnya manusia itu baik, makhluk yang
bermoral dan beretika. Atas dorongan suara hatinya cenderung manusia untuk
berbuat kebaikan.
Manusia merupakan makhluk sosial yang artinya : manusia yang hidup
bermasyarakat, manusia yang saling membutuhkan satu dengan yang lainnya,
manusia saling tolong menolong dan saling menghargai sesama umat manusia.
Sebaliknya pula manusia saling mencurigai, saling membenci, saling merugikan,
dan sebagainya.
Ada3 hal faktor-faktor yang menentukan tingkah laku setiap manusia,
yaitu :
1. Faktor pembawaan (heriditas) yang telah ditentukan pada waktu seseorang
masih dalam kandungan.
2. Faktor lingkungan dimana mereka tinggal dan hidup dalam lingkungan
yang baik maupun tidak baik.
3. Faktor pengalaman yang khas yang pernah dialami sewaktu dia mulai
hidup dan hingga sampai dewasa.
D. USAHA / PERJUANGAN
Usaha atau perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan suatu
cita-cita yang di inginkan. Setiap manusia harus bekerja keras demi
kelangsungan hidupnya. Sebagian hidup manusia adalah usaha atau perjuangan.
Perjuangan untuk hidup itu sudah kodrat manusia, tanpa usaha atau perjuangan
manusia tidak dapat hidup sempurna. Bila kita menginginkan sukses kunci nya
kita harus berusaha dan berdoa. Berusaha dalam artian belajar dengan tekun,
rajin dan giat.
Kerja keras itu dapat dilakukan dengan otak atau ilmu maupun dengan
tenaga atau jasmani. Untuk bekerja keras manusia dibatasi oleh kemampuan karena
kemampuan terbatas itulah menjadi tolak ukur setiap kemakmuran antara manusia
yang satu dengan manusia yang lainnya. Kemampuan itu terbatas pada fisik dan
keahlian atau keterampilan dari manusia itu sendiri.
E. KEYAKINAN / KEPERCAYAAN
Keyakinan atau kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup berasal
dari akal atau kekuasaan allah. Menurut Prof. Dr. Harun Nasution, ada 3 aliran
filsafat yaitu :
1. Aliran Naturalisme
Hidup manusia itu dihubungkan dengan kekuatan gaib yang merupakan
kekuatan tertinggi. Kekuatan gaib itu dari natur dan itu dari allah.
2. Aliran Intelektualisme
Dasar aliran ini adalah logika atau akal. Manusia mengutamakan akal dan
dengan akal manusia berpikir.
3. Aliran Gabungan
Dasar aliran ini adalah kekuatan gaib dan juga akal. Kekuatan gaib
misalnya kekuatan yang berasal dari allah dan percaya adanya allah sebagai
dasar keyakinan.
F. LANGKAH-LANGKAH BERPANDANGAN HIDUP YANG BAIK
Setiap manusia pasti mempunyai pandangan hidup yang berbeda walau
bagaimanapun bentuknya. Bagaimanapun bentuk suatu pandangan hidup itu
tergantung pada diri kita sendiri. Ada yang memperlakukan pandangan hidup itu
sebagai sarana untuk mencapai tujuan dan ada juga yang memperlakukannya sebagai
penimbul kesejahteraan, ketentraman dan sebagainya.
Pandangan hidup sebagai sarana untuk mencapai tujuan dan cita-cita
dengan baik. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :
- Mengenal :
merupakan suatu kodrat manusia yaitu merupakan tahap pertama dari setiap
aktivitas hidupnya yang dalam jalan ini mengenal apa itu pandangan hidup.
- Mengerti :
tahap kedua untuk berpandangan hidup yang baik adalah mengerti. mengerti
disini dimaksudkan mengerti terhadap pandangan hidup itu sendiri.
- Menghayati :
dengan menghayati pandangan hidup kita memperoleh gambaran yang tepat dan
benar mengenai kebenaran pandangan hidup itu sendiri.
- Meyakini :
dengan meyakini berarti secara langsung ada penerimaan yang ikhlas
terhadap pandangan hidup itu.
- Mengabdi :
sesuatu hal yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah
dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya lebih-lebih oleh orang lain.
- Mengamankan
: langkah yang terakhir ini merupakan langkah terberat dan
benar-benar membutuhkan iman yang teguh dan kebenaran dalam menanggulangi
segala sesuatu demi tegaknya pandangan hidup itu.
Manusia pasti melakukan pengharapan, manusia pasti memiliki cita-cita
dan utjuan. Manusia yang tidak memiliki cita-cita adalah manusia yang hanya
bergantung pada apa yang ada, manusia yang hanya dapat menunggu nasib menjawab
kehidupannya. Hal tersebut sangatlah salah. Pada kenyataannya, tujuan, dan
cita-cita dalam hidup adalah sebuah motivasi, sebuah dorongan bagi seseorang
untuk dapat maju dan berkembang agar dirinya dapat menjadi pribadi yang lebih
baik sebelumnya. Tidak ada manusia yang selalu bergantung pada nasib, selalu
bergantung pada takdir atau keberuntungan. Allah pasti akan merubah kehidupan
seseorang (suatu kaum) jika orang (kaum) tersebut mau merubahnya dirinya sendiri.
Tidak ada yang tidak mungkin, jadikanlah sebuah cita-cita sebagai motivasi
untuk maju.
Sebuah tujuan, cita-cita, harapan, pandangan hidup, dan keinginan
memiliki arti yang hamper sama. Namun pada konteksnya kata-kata tersebut
memiliki perannya masing-masing dalam kehidupan seorang manusia. Tujuan,
seorang manusia harus memiliki tujuan hidup yang pasti, dan jelas. Apabila
seorang manusia memiliki tujuan hidup yang jelas maka hidupnya akan terarah, ia
akan mengetahui dengan pasti apa yang harus dicapai dari tujuan awal hidupnya.
Dengan demikian ia tidak akan merasa bingun untuk apa hidupnya, ditujukan untuk
apa hidupnya, dan mengapa ia melakukan sesuatu, karena semata-mata adalah untuk
memperoleh tujuan hidupnya yang mungkin hanya ia yang tahu, karena setiap orang
memiliki tujuan hidup yang berbeda-beda.
Cita-cita, biasanya dikaitkan dengan masa depan seseorang dan biasanya
dihubungkan dengan profesi seseorang nantinya. Orang yang memiliki cita-cita
adalah orang yang akan berusaha untuk mencapai cita-cita tersebut dengan
sungguh-sungguh. Cita-cita tidak dapat dianggap remeh, walaupun dari kecil
seseorang berharap atau berkata ingin menjadi ini, ingin menjadi itu, tetapi
bisa saja ucapa ntersebut terwujud, karena tidak aka nada yang tahu bagaimana nasib
seseorang kedepannya, tetapi pastinya harus ada bukti nyata usaha untuk meriah
cita-cita tersebut. Tidak aka nada pula cita-cita yang datang pada seseorang
dengan begitu mudahnya seperti turunnya hujan, suatu kesuksesan, sebuah rasa
bangga dan juga pencapaian yang diperoleh bukanlah semata-mata karena
keberuntungan, bukan semata-mata karena nasib, tapi karena kehendak-Nya
disertai dengan adanya ikhtiar manusia untuk meraihnya.
Sebuah harapan, biasanya diiringi dengan sebuah doa, doa yang ditujukan
seseorang untuk dapat meraih apa yang diharapkan. Harapan adalah sebuah
pebangkit, dengan adanya harapan, manusia akan bergerak dan bangkit, karena
setiap manusia pasti memiliki harapan, setiap manusia pasti berharap, mereka
memiliki hati nurani yang selalu ingin meminta, ingin selalu memiliki, dan
ingin selalu merasakan apa yang namanya rahmat. Rahmat yang diberikan Allah
pada manusia adalah sebuah harapan yang nyata, seseorang akan merasa bersyukur,
akan merasa senang dan hatinya akan tenang apabila apa yang diharapkannya
terjadi, namun bila tidak, terkadang manusia merasa bahwa ia mendapatkan yang
tidak seharusnya, yang tidak sesuai dengan harapannya. Sebaiknya manusia dapat
menyadari, apapun yang mereka harapkan, apapun yang mereka minta adalah
pemberian Allah, dan Allah lah yang mengetahui segalanya, yang baik dan buruk
bagi umat-Nya, maka dari itu hendaknya sellau bersyukur akan segala yang
diterima dan diperoleh, walaupun tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.
Pandangan hidup, adalah kata-kata yang paling jauh kedepan maknanya.
Pandangan hidup adalah pandangan seseorang mengenai bagaimana kehidupan
seseorang di masa depan, apa orang tersebut akan merasa bahagia atau sejahtera
di masa mendatang, atau malah sebaliknya. Orang yang memiliki pandangan hidup yang
baik, biasanya memiliki masa depan yang baik pula. Karena sejak dari sekarang,
atau sejak ia memikirkannya, orang tersebut akan secara otomatis berhati-hati
dalam bertindak, orang tersebut dapat memanajemen hidupnya dengan baik dengan
memilah mana yang baik serta mana yang buruk untuk hidupnya aoa bila ia pilih,
ia kerjakan, atau ia ambil daam sebuah pengambilan keputusan. Namun orang yang
demikian biasanya sangat berhati-hati dan biasanya terkesan kaku, sehingga jika
ia berada di lingkunag nyang tidak sesuai dnegan dirinya, ia tidak akan dapat
berbuat apa-apa. Maka dari itu, cobalah untuk menjadi orang yang memiliki
pandangan hidup yang sederhana, bijak dalam menentukan apa yang baik dan buruk
bagi diri sendiri maupun lingkungan sekitar.
Keinginan, hampir sama dengan harapan, namun biasanya suatu keinginan
diucapkan atau diungkapkan seseorang secara spontan. Seseorang akan
menginginkan sesuatu secara spontan, dan terkadang yang bersifat spontan itulah
yang dilakukan pertama kali oleh seseorang. Orang tersebut akan melakukan usaha
nyata untuk mendapt apa yang diinginkannya secara langsung, karena biasanya
yang secara langsung akan segera memunculkan ide, keberanian, dan perasaan
pantang menyerah untuk meraih segala hal.
Dari tujuan, cita-cita, harapan, pandangan hidup, dan keinginan
merupakan sebuah hal yang lazim dimiliki oleh seorang manusia. Hal tersebut
dikarenakan manusia adalah makhluk yang diciptakan sempurna dengan segala
kelebihan dan kekurangannya. Mereka harus dapat memanfaatkan kelebihannnya masing-masing
dengan baik, dan harus dapat membuat apa yang menjadi kekurangan mereka dapat
tertutupi oleh kelebihannya. Maka dari itu hendaklah berusaha untuk mewujudkan
sebuah tujuan, serta pandangan hidup agar nantinya dapat memperoleh sesuatu
yang terbaik, walaupun terkadang tidak sesuai dengan harapa. Tetapi percayalah,
Allah akan memebrikan segala yang terbaik bagi umat-Nya karena Ia lah yang
mengetahui, memberi, menguasai, dan memiliki segalanya di dunia ini.
Jadi pada intinya kehidupan adalah sebuah pilihan yang dimana dalam
menjalani pilihan tersebut setiap manusia mempunyai prinsipnya masing – masing
dalam kehidupannya atau dalam kata lain Pandangan Hidup.
Sumber:
Buku Ajar Ilmu Budaya Dasar
Elearning.gunadarma.com
Seri Diktat Kuliah MKDU: Ilmu Budaya Dasar karya Widyo Nugroho dan Achmad Muchji, Universitas Gunadarma
Seri Diktat Kuliah MKDU: Ilmu Budaya Dasar karya Widyo Nugroho dan Achmad Muchji, Universitas Gunadarma
http://d3nd1mh.wordpress.com/2013/04/28/pandangan-hidup-seorang-manusia/
0 komentar:
Posting Komentar