Kamis, 07 November 2013

ILMU BUDAYA DASAR

JUDUL 4

Manusia dan Pandangan Hidup

                                              

Manusia dan pandangan hidup adalah merupakan satu di antara beberapa materi pokok ilmu yang terkandung dalam Ilmu Budaya Dasar. Ilmu Budaya Dasar atau yang identik dengan istilah Basic Humanities itu sendiri dimaksudkan agar dengan kondisi kehidupan masyarakat kita yang demikian heterogen diharapkan seseorang menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya, dan lebih halus.

Menurut Koentjoroningrat, sebagai salah satu pokok bahasan dalam Ilmu Budaya Dasar, pandangan hidup mengandung pengertian yang mendasar yakni bahwa Pandangan Hidup adalah nilai – nilai yang dianut oleh suatu masyarakat yang dipilih secara selektif oleh para individu dan golongan di dalam masyarakat.

Sistem nilai budaya sering juga merupakan pandangan hidup atau world view bagi manusia yang menganutnya. Apabila “sistem nilai” merupakan pedoman hidup yang dianut oleh sebagian besar warga masyarakat, “pandangan hidup” merupakan suatu sistem pedoman yang dianut oleh golongan-golongan atau, lebih sempit lagi, oleh individu-individu khusus di dalam masyarakat. Oleh karena itu, hanya ada pandangan hidup golongan atau individu tertentu, tetapi tidak ada pandangan hidup pada keseluruhan masyarakat.

Pandangan hidup merupakan bagian hidup manusia, tidak ada seorang pun yang hidup tanpa pandangan hidup meskipun pada tingkatan yang berbeda-beda. Pandangan hidup mencerminkan citra diri seseorang karena pandangan hidup itu mencerminkan cita-cita atau aspirasinya.
Dalam kehidupanya manusia tidak akan terlepas dan 3 hal pokok, yakni:

     1)      Cita-cita, 
     2)      Kebajikan, dan
     3)      Sikap hidup

Karena itu pula, wajarlah apabila cita-cita, kebajikan dan sikap hidup merupakan bagian hidup manusia. Dan itu pulalah sebabnya cita-cita, kebajikan, dan sikap hidup banyak menimbulkan daya kreativitas manusia. Banyak hasil seth yang melukiska cita-cita, kebajikan, dan sikap hidup seseorang. Pandangan Hidup dan Ideologi Ideologi merupakan komponen dasar terakhir dan sistem sistem sosial budaya. Pengertian ini menyangkut sistem-sistem dasar kepercayaan dan petunjuk hidup sehari hari.
Suatu ideologi bagi masyarakat tersusun dari 3 unsur, yakni:
1. Pandangan hidup
2. Nilai-nilai
3. Norma-norma
Pendapat tersebut menunjukkan bahwa pandangan hidup itu merupakan bagian dan ideologi kebudayaan yang dapat membuat kemungkinan-kernungkinan menjawab pertanyaan mengapa (why) tentang sesuatu dan kehidupan.
Klasifikasi Pandangan hidup
1. Pandangan Hidup yang berasal dari Agama yaitu pandangan hidup yang mutlak
    kebenarannya.
2. Pandangan hidup berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma-
    norma yang terdapat dalam Negara tersebut.
3. Pandangan hidup yang berasal dari renungan adalah pandangan hidup yang relative
    kebenarannya, karena sifatnya individu dan diyakini oleh persepsi diri sendiri.
Langkah – Langkah Berpandangan Hidup Yang Baik
Manusia pasti mempunyai pandangan hidup walau bagaimanapun bentuknya. Bagaimana kita memperlakukan pandangan hidup itu tergantung pada orang yang bersangkutan. Ada yang memperlakukan pandangan hidup itu sebagai sarana mencapai tujuan dan ada pula yang memperlakukan sebagai sarana kesejahteraan, ketenteraman dan sebagainya.
Maka kita seharusnya mempunyai langkah-langkah berpandangan hidup ini. Karena hanya dengan mempunyai langkah-langkah itulah kita dapat memperlakukan pandangan hidup sebagai sarana mencapai tujuan dan cita-cita dengan baik. Maka dari itu di bawah ini beberapa langkah-langkah dalam berpandangan hidup yang baik, sebagat berikut:
1.Mengenal.
Mengenal ini merupakan suatu kodrat bagi manusia yaitu merupakan tahap pertama dan setiap aktivitas hidupnya yang dalam hal ini mengenal apa itu pandangan hidup. Tentunya kita yakin dan sadar bahwa setiap manusia itu pasti mempunyai pandangan hidup.
2.Mengerti
Tahap kedua untuk berpandangan hidup yang balk adalah mengcrti. Mengerti di sini dimaksudkan mengerti terhadap pandangan hidup itu sendiri. Bila dalam bernegara kita berpandangan pada Pancasila, maka dalam berpandangan hidup pada Pancasila kita hendaknya mengerti apa Pancasila dan bagairnana mengatur kehidupan bernegara. Begitu juga bagi yang berpandangan hidup pada agama islam, hendaknya kita mengerti apa itu Al Qur’an, hadits dan ijmak itu dan bagaimana ketiganya itu mcngatu kehidupan baik di dunia niaupun di akherat. Selain itu juga kita mengerti untuk apa dan dan mana Al Qur’an, hadits, dan ijmak itu. Sehingga dengan demikian mempunyai suatu konsep pengrrtian tentang pandangan hidup Islam itu.
3.Menghayati
Langkah selanjutnya setelah mengerti pandangan hidup adalah menghayati pandangan hidup itu. Dengan menghayati pandangan hidup kita mcniperoleh ganibaran yang tepat dan benar mengenai pandangan hidup itu sendiri.
Menghayati di sini dapat diibaratkan menghayati nilai-nilai yang terkandung didalamnya, yaitu denga memperluas dan memperdalam pengetahuan mengenai pandangan hidup itu scndiri. Dengan menganalisa dan bertanya kepada orang yang lebih mampu dalam pemahaman pandangan hidup.
4.Meyakini
Setelah mengetahui kcbenaran dan validitasnya, baik secara kemanusiaan, maupun ditinjau dan segi kemasyarakatan maupun bernegara dan dan kehidupan di akherat, maka hendaknya kita menyakini pandangan hidup yang telah kita hayati itu. Meyakini merupakan suatu hal untuk cenderung memperoleh suatu kepastian sehingga dapat mencapai suatu tujuan hidupnya.
Dengan yakin (meyakini) berarti secara langsung ada penerimaan yang ikhlas terhadap pandangan hidup itu. Adanya sikap menerima secara ikhlas ini maka ada kecenderungan untuk selalu brrpedoman kepadanya dalam segala tingkah laku dan tindakannya atau setidak-tidaknya tingkah laku dan tindak-tanduknya selalu dipengaruhi oleh pandangan hidup yang diyakininya.
5.Mengabdi
Pengabdian merupakan snatu hal yang pcnting dalani mcnghayati dan mcyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan ditenima baik oleh dirinya lebih – lebih oleh orang lain. Dengan mengabdi maka kita akan merasakan manfaatnya. Sedang perwujudan manfaat mengabdi ini dapat dirasakan oleh prihadi kita sendiri. Dan mengabdi itu sendiri bisa terwujud di masa masih hidup dan atau sesudah meninggal yaitu di alam akherat. Dampak berpandangan hidup Islam yang antara lain yaitu mengabdi kepada orang kedua orang tua.
Jadi bila kita sudah mengenal, mengerti, menghayati dan meyakini pandangan hidup ini, maka selayaknya disertai dengan pengabdian Dan pengabdian maka hendaknya dijadikan pakaiannya baik dalam waktu tenteram lebih-lebih bila menghadapi hambatan dan tantangan.
6.Mengamankan
Proses mengamankan mi merupakan langkah terakhir. Tidak mungkin atau sedikit kemungkinan bila belum mendalami langkah sebelumnya lalu akan ada proses mengamankan ini. Langkah yang terakhir ini merupakan langkah yang terberat dan benar-benar membutuhkan iman yang teguh dan kebenaran dalam menanggulangi segala sesuatu demi tetap tegaknya pandangan hidup itu. Misalnya seorang yang beragama Islam dan berpegang teguh kepada pandangan hidupnya, lain suatu ketika dia dicela baik secara langsung ataupun secara tidak Iangsung, maka jelas dia tak menenima celaan itu. Bahkan bila ada orang yang ingin merusak atau bahkan ingin memusnahkan agama Islam baik terang-terangan ataupun
secara diam-diam, sudah tentu dan sudah selayaknya bila kita mengadakan tindakan terhadap segala sesuatu yang menjadi pengganggu. Dengan kata lain para pengikut pandangan hidup Islam akan bertindak untuk mengamankan terhadap segala tindakan yang bermaksud atau ingin mengganggu salah satu diantara pandangan hidup itu, pasti ditindak selain oleh Allah kelak juga oleh para pengikut Islam itu sendiri.
CITA-CITA DAN PANDANGAN HIDUP

Di samping itu juga pandangan hidup yang teguh ini akan mampu memperbaiki segala tingkah lakunya, baik dalam bermasyarakat ataupun dalam menyelesaikan segala masalah hambatan, gangguan dan tantangan sehingga nantinya akan terwujud cita-cita yang didambakannya.
Oleh karetia itu scbagai makhluk yang mempunyai Cita-cita terutama cita-cita yang akan memimpin kepada kebaikan dan keselamatan baik pribadi maupun orang lain dan lebih-lebjh keselamatan di akherat kelak.
Bila kita kaji lebih datam maka dalam berpandangan hidup yang baik itu tentu terdapat keyakinan yang teguh. Pandangan hidup yang demikian ini merupakan dasar akan adanya cita-cita artinya bila adanya cita-cita ini didasari oleh pandangai hidup ini maka cita-cita ini akan lebih besar kemungkinannya dan bila berhasil maka berarti cita- citanya itu merupakan hasil petunjuk dan Allah sebagai pencipta seluruh makhluk yang ada. Dengan demikian besar kemungkinannya untuk selamat dalam menjalankan tugas dan keberhasilan cita-citanya itu dengan syarat yang bcrsangkutan selalu berpegang teguh pada pandangan hidupnya dimanapun berada.
1. Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
2. Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut.
3. Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
 B.    CITA-CITA
Cita-cita adalah keinginan, harapan dan tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Itu semua merupakan yang harus diperoleh seseorang pada masa mendatang.
Apabila cita-cita itu tidak bisa terpenuhi, maka cita-cita itu sendiri di sebut dengan angan-angan.
Diantara masa sekarang yang merupakan realita dengan masa yang akan datang sebagai ide atau cita-cita terdapat jarak waktu. Ada 3 faktor yang mempengaruhi untuk mencapai cita-cita tersebut, yaitu :
1. Faktor Manusia, tergantung dari dirinya sendiri apa dia mau mencapai cita-citanya atau tidak. Dan harus dilakukan dengan usaha nya sendiri.
2. Faktor kondisi, sesuai kondisi yang sedang dia rasakan. Apa dia bisa menempati sesuai kondisi yang dia alami atau tidak.
3. Faktor tingginya cita-cita, semakin tinggi cita-cita kita semakin besar pula usaha yang harus kita lakukan tergantung apa cita-cita yang kita inginkan.
C.   KEBAJIKAN
Kebajikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma agama dan etika. Manusia berbuat baik karena menurut kodratnya manusia itu baik, makhluk yang bermoral dan beretika. Atas dorongan suara hatinya cenderung manusia untuk berbuat kebaikan.
Manusia merupakan makhluk sosial yang artinya : manusia yang hidup bermasyarakat, manusia yang saling membutuhkan satu dengan yang lainnya, manusia saling tolong menolong dan saling menghargai sesama umat manusia. Sebaliknya pula manusia saling mencurigai, saling membenci, saling merugikan, dan sebagainya.
Ada3 hal faktor-faktor yang menentukan tingkah laku setiap manusia, yaitu :
1. Faktor pembawaan (heriditas) yang telah ditentukan pada waktu seseorang masih dalam kandungan.
2. Faktor lingkungan dimana mereka tinggal dan hidup dalam lingkungan yang baik maupun tidak baik.
3. Faktor pengalaman yang khas yang pernah dialami sewaktu dia mulai hidup dan hingga sampai dewasa.

D.   USAHA / PERJUANGAN
Usaha atau perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan suatu cita-cita yang di inginkan. Setiap manusia harus bekerja keras demi kelangsungan hidupnya. Sebagian hidup manusia adalah usaha atau perjuangan. Perjuangan untuk hidup itu sudah kodrat manusia, tanpa usaha atau perjuangan manusia tidak dapat hidup sempurna. Bila kita menginginkan sukses kunci nya kita harus berusaha dan berdoa. Berusaha dalam artian belajar dengan tekun, rajin dan giat.
Kerja keras itu dapat dilakukan dengan otak atau ilmu maupun dengan tenaga atau jasmani. Untuk bekerja keras manusia dibatasi oleh kemampuan karena kemampuan terbatas itulah menjadi tolak ukur setiap kemakmuran antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya. Kemampuan itu terbatas pada fisik dan keahlian atau keterampilan dari manusia itu sendiri.
 E.   KEYAKINAN / KEPERCAYAAN
Keyakinan atau kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuasaan allah. Menurut Prof. Dr. Harun Nasution, ada 3 aliran filsafat yaitu :
1. Aliran Naturalisme
Hidup manusia itu dihubungkan dengan kekuatan gaib yang merupakan kekuatan tertinggi. Kekuatan gaib itu dari natur dan itu dari allah.
2. Aliran Intelektualisme
Dasar aliran ini adalah logika atau akal. Manusia mengutamakan akal dan dengan akal manusia berpikir.
3. Aliran Gabungan
Dasar aliran ini adalah kekuatan gaib dan juga akal. Kekuatan gaib misalnya kekuatan yang berasal dari allah dan percaya adanya allah sebagai dasar keyakinan.
 F.   LANGKAH-LANGKAH BERPANDANGAN HIDUP YANG BAIK
Setiap manusia pasti mempunyai pandangan hidup yang berbeda walau bagaimanapun bentuknya. Bagaimanapun bentuk suatu pandangan hidup itu tergantung pada diri kita sendiri. Ada yang memperlakukan pandangan hidup itu sebagai sarana untuk mencapai tujuan dan ada juga yang memperlakukannya sebagai penimbul kesejahteraan, ketentraman dan sebagainya.
Pandangan hidup sebagai sarana untuk mencapai tujuan dan cita-cita dengan baik. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :
  1. Mengenal : merupakan suatu kodrat manusia yaitu merupakan tahap pertama dari setiap aktivitas hidupnya yang dalam jalan ini mengenal apa itu pandangan hidup.
  2. Mengerti : tahap kedua untuk berpandangan hidup yang baik adalah mengerti. mengerti disini dimaksudkan mengerti terhadap pandangan hidup itu sendiri.
  3. Menghayati : dengan menghayati pandangan hidup kita memperoleh gambaran yang tepat dan benar mengenai kebenaran pandangan hidup itu sendiri.
  4. Meyakini : dengan meyakini berarti secara langsung ada penerimaan yang ikhlas terhadap pandangan hidup itu.
  5. Mengabdi : sesuatu hal yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya lebih-lebih oleh orang lain.
  6. Mengamankan : langkah yang terakhir ini merupakan langkah terberat dan benar-benar membutuhkan iman yang teguh dan kebenaran dalam menanggulangi segala sesuatu demi tegaknya pandangan hidup itu.
Manusia pasti melakukan pengharapan, manusia pasti memiliki cita-cita dan utjuan. Manusia yang tidak memiliki cita-cita adalah manusia yang hanya bergantung pada apa yang ada, manusia yang hanya dapat menunggu nasib menjawab kehidupannya. Hal tersebut sangatlah salah. Pada kenyataannya, tujuan, dan cita-cita dalam hidup adalah sebuah motivasi, sebuah dorongan bagi seseorang untuk dapat maju dan berkembang agar dirinya dapat menjadi pribadi yang lebih baik sebelumnya. Tidak ada manusia yang selalu bergantung pada nasib, selalu bergantung pada takdir atau keberuntungan. Allah pasti akan merubah kehidupan seseorang (suatu kaum) jika orang (kaum) tersebut mau merubahnya dirinya sendiri. Tidak ada yang tidak mungkin, jadikanlah sebuah cita-cita sebagai motivasi untuk maju.

Sebuah tujuan, cita-cita, harapan, pandangan hidup, dan keinginan memiliki arti yang hamper sama. Namun pada konteksnya kata-kata tersebut memiliki perannya masing-masing dalam kehidupan seorang manusia. Tujuan, seorang manusia harus memiliki tujuan hidup yang pasti, dan jelas. Apabila seorang manusia memiliki tujuan hidup yang jelas maka hidupnya akan terarah, ia akan mengetahui dengan pasti apa yang harus dicapai dari tujuan awal hidupnya. Dengan demikian ia tidak akan merasa bingun untuk apa hidupnya, ditujukan untuk apa hidupnya, dan mengapa ia melakukan sesuatu, karena semata-mata adalah untuk memperoleh tujuan hidupnya yang mungkin hanya ia yang tahu, karena setiap orang memiliki tujuan hidup yang berbeda-beda.

Cita-cita, biasanya dikaitkan dengan masa depan seseorang dan biasanya dihubungkan dengan profesi seseorang nantinya. Orang yang memiliki cita-cita adalah orang yang akan berusaha untuk mencapai cita-cita tersebut dengan sungguh-sungguh. Cita-cita tidak dapat dianggap remeh, walaupun dari kecil seseorang berharap atau berkata ingin menjadi ini, ingin menjadi itu, tetapi bisa saja ucapa ntersebut terwujud, karena tidak aka nada yang tahu bagaimana nasib seseorang kedepannya, tetapi pastinya harus ada bukti nyata usaha untuk meriah cita-cita tersebut. Tidak aka nada pula cita-cita yang datang pada seseorang dengan begitu mudahnya seperti turunnya hujan, suatu kesuksesan, sebuah rasa bangga dan juga pencapaian yang diperoleh bukanlah semata-mata karena keberuntungan, bukan semata-mata karena nasib, tapi karena kehendak-Nya disertai dengan adanya ikhtiar manusia untuk meraihnya.

Sebuah harapan, biasanya diiringi dengan sebuah doa, doa yang ditujukan seseorang untuk dapat meraih apa yang diharapkan. Harapan adalah sebuah pebangkit, dengan adanya harapan, manusia akan bergerak dan bangkit, karena setiap manusia pasti memiliki harapan, setiap manusia pasti berharap, mereka memiliki hati nurani yang selalu ingin meminta, ingin selalu memiliki, dan ingin selalu merasakan apa yang namanya rahmat. Rahmat yang diberikan Allah pada manusia adalah sebuah harapan yang nyata, seseorang akan merasa bersyukur, akan merasa senang dan hatinya akan tenang apabila apa yang diharapkannya terjadi, namun bila tidak, terkadang manusia merasa bahwa ia mendapatkan yang tidak seharusnya, yang tidak sesuai dengan harapannya. Sebaiknya manusia dapat menyadari, apapun yang mereka harapkan, apapun yang mereka minta adalah pemberian Allah, dan Allah lah yang mengetahui segalanya, yang baik dan buruk bagi umat-Nya, maka dari itu hendaknya sellau bersyukur akan segala yang diterima dan diperoleh, walaupun tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.

Pandangan hidup, adalah kata-kata yang paling jauh kedepan maknanya. Pandangan hidup adalah pandangan seseorang mengenai bagaimana kehidupan seseorang di masa depan, apa orang tersebut akan merasa bahagia atau sejahtera di masa mendatang, atau malah sebaliknya. Orang yang memiliki pandangan hidup yang baik, biasanya memiliki masa depan yang baik pula. Karena sejak dari sekarang, atau sejak ia memikirkannya, orang tersebut akan secara otomatis berhati-hati dalam bertindak, orang tersebut dapat memanajemen hidupnya dengan baik dengan memilah mana yang baik serta mana yang buruk untuk hidupnya aoa bila ia pilih, ia kerjakan, atau ia ambil daam sebuah pengambilan keputusan. Namun orang yang demikian biasanya sangat berhati-hati dan biasanya terkesan kaku, sehingga jika ia berada di lingkunag nyang tidak sesuai dnegan dirinya, ia tidak akan dapat berbuat apa-apa. Maka dari itu, cobalah untuk menjadi orang yang memiliki pandangan hidup yang sederhana, bijak dalam menentukan apa yang baik dan buruk bagi diri sendiri maupun lingkungan sekitar.

Keinginan, hampir sama dengan harapan, namun biasanya suatu keinginan diucapkan atau diungkapkan seseorang secara spontan. Seseorang akan menginginkan sesuatu secara spontan, dan terkadang yang bersifat spontan itulah yang dilakukan pertama kali oleh seseorang. Orang tersebut akan melakukan usaha nyata untuk mendapt apa yang diinginkannya secara langsung, karena biasanya yang secara langsung akan segera memunculkan ide, keberanian, dan perasaan pantang menyerah untuk meraih segala hal.

Dari tujuan, cita-cita, harapan, pandangan hidup, dan keinginan merupakan sebuah hal yang lazim dimiliki oleh seorang manusia. Hal tersebut dikarenakan manusia adalah makhluk yang diciptakan sempurna dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Mereka harus dapat memanfaatkan kelebihannnya masing-masing dengan baik, dan harus dapat membuat apa yang menjadi kekurangan mereka dapat tertutupi oleh kelebihannya. Maka dari itu hendaklah berusaha untuk mewujudkan sebuah tujuan, serta pandangan hidup agar nantinya dapat memperoleh sesuatu yang terbaik, walaupun terkadang tidak sesuai dengan harapa. Tetapi percayalah, Allah akan memebrikan segala yang terbaik bagi umat-Nya karena Ia lah yang mengetahui, memberi, menguasai, dan memiliki segalanya di dunia ini.

Jadi pada intinya kehidupan adalah sebuah pilihan yang dimana dalam menjalani pilihan tersebut setiap manusia mempunyai prinsipnya masing – masing dalam kehidupannya atau dalam kata lain Pandangan Hidup.
Sumber:
Buku Ajar Ilmu Budaya Dasar
      Elearning.gunadarma.com
Seri Diktat Kuliah MKDU: Ilmu Budaya Dasar karya Widyo Nugroho dan Achmad Muchji, Universitas Gunadarma

http://d3nd1mh.wordpress.com/2013/04/28/pandangan-hidup-seorang-manusia/

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Grants For Single Moms