Rabu, 27 November 2013

ILMU BUDAYA DASAR "MANUSIA DAN KEHIDUPAN SOSIAL"


                                           

LIMA KIAT UNTUK LEBIH SEHAT

RUSTAM, yang tinggal di Rusia, menjalani kehidupan yang sibuk. Dahulu, ia mempu- nyai beberapa kebiasaan yang kurang sehat namun ia mulai menyadari bahwa sekarang ia sedang menuai akibatnya. Ia berhenti merokok dan tidak lagi minum-minum berlebihan. Tetapi, seharian duduk di depan komputer membuat dia kelelahan. Meski Rustam mulai bekerja pukul delapan pagi, ia biasanya baru me- rasa segar pukul sepuluh, dan ia sering sakit. Maka, ia pun membuat penyesuaian dalam rutinitasnya. Hasilnya? ”Dalam tujuh tahun terakhir ini, saya absen karena sakit tidak lebih dari dua hari setahun,” katanya. ”Saya merasa bugar sigap dan tangga dan saya menikmati hidup!” Ram, istrinya, dan dua anak kecil mereka tinggal di Nepal. Tidak ada sanitasi di lingkungan rumah mereka, dan kawasan itu dikerubungi nyamuk dan lalat. Dahulu, Ram serta keluarganya sering terkena problem pernapasan dan infeksi mata. Mereka juga membuat perubahan yang banyak meningkatkan kesehatan mereka.
Jaga Kesehatan Anda! Tidak soal kaya atau miskin, banyak orang tidak bisa melihat kaitan antara kebiasaan dan kesehatan. Mereka mungkin menganggap ke- sehatan yang baik sebagai faktor kebetulan atau sesuatu yang berada di luar kendali mereka. Pandangan yang fatalistis seperti itu membuat banyak orang enggan meningkatkan kesehatan mereka dan menjalani kehidupan yang lebih produktif. Kenyataannya, tidak soal keadaan keuangan Anda, ada langkah-langkah dasar yang dapat diambil untuk melindungi dan meningkatkan kesehatan Anda sendiri dan kesehatan keluarga. Apakah itu ada gunanya? Ya, tentu! Anda bisa

membuat kehidupan Anda lebih bermutu dan tidak mempersingkatnya. Melalui perkataan dan teladan, orang tua dapat mengajar anak-anak mereka untuk membentuk kebiasaan-kebiasaan yang baik sehingga bisa lebih sehat. Waktu dan biaya ekstra yang dikeluarkan tidak sia-sia karena selain penderitaan berkurang, waktu yang terbuang akibat penyakit dan uang untuk pengobatan akan lebih sedikit. Seperti nasihat yang bijak mengatakan, ”Mencegah lebih baik daripada mengobati.” Dalam artikel-artikel berikut, kita akan membahas lima kiat dasar yang telah membantu Rustam, Ram, dan banyak orang lainnya. Kiat-kiat ini dapat membantu Anda juga!
Makan dengan Bijak
”Makan. Jangan terlalu banyak. Konsumsi banyak sayur, buah dan biji-bijian.” Dengan beberapa patah kata ini, penulis Michael Pollan merangkum kiat diet yang sederhana namun sudah lama teruji. Apa yang ia maksudkan?

Konsumsi makanan segar.

Utamakan makanan ”alami”makanan sehat dan segar yang telah dinikmati orang selama ribuan tahun ketimbang makanan olahan modern. Makanan kaleng komersial dan makanan siap saji di restoran biasanya mengandung kadar gula, garam, dan lemak yang tinggi, yang dikaitkan dengan penyakit jantung, stroke, kanker, dan penyakit serius lainnya. Sewaktu me masak, lebih baik mengukus dan memanggang ketimbang menggoreng. Upayakan menggunakan lebih banyak rempah dan bumbu untuk mengurangi garam. Pastikan agar daging dimasak sampai matang, dan jangan pernah menyantap makanan yang sudah basi.
Jangan makan terlalu banyak.

Organisasi Kesehatan Dunia melaporkan peningkatan yang membahayakan di seluruh dunia dalam jumlah orang yang kegemukan dan menderita obesitas, sering kali akibat makan berlebihan. Menurut sebuah penelitian, di beberapa bagian di Afrika ”ada lebih banyak anak yang kegemukan daripada yang keku rangan gizi”. Anak-anak yang kegemukan berisiko mengalami problem kesehatan sekarang maupun di masa depan, termasuk diabetes. Orang tua, jadi lah teladan yang baik bagi anak-anak Anda dengan membatasi porsi makan Anda.

Konsumsi hasil pertanian.

Hidangan yang seimbang terdiri dari beragam buah, sayur, dan biji- bijian ketimbang daging dan pati. Satu atau dua kali seminggu, makanlah ikan sebagai ganti daging. Kurangi makanan olahan seperti pasta, roti putih, dan nasi putih, yang kandungan gizinya sebagian besar sudah hilang. Namun, hindari makan- an populer yang bisa membahayakan. Orang tua, lindungi kesehatan anak-anak Anda dengan membantu mereka mengembangkan selera untuk makanan sehat. Misalnya, beri mereka kacang-kacangan dan buah serta sayuran segar yang sudah dicuci bersih untuk kudapan ketimbang keripik atau permen. Minum banyak air. Setiap hari, orang dewasa dan anak-anak perlu minum cukup banyak air dan cairan lainnya yang tidak dimaniskan. Minumlah lebih banyak lagi sewaktu cuaca panas dan sewaktu melakukan pekerjaan fisik dan olah raga yang berat. Cairan demikian membantu pencernaan, membuang racun dari tubuh, membuat kulit lebih sehat, dan turut mengurangi berat badan. Semua ini membantu Anda merasa sehat dan tampak bugar. Jangan mengonsumsi terlalu banyak minuman beralkohol dan minuman yang dimaniskan. Sebotol minuman soda setiap hari bisa menambah berat Anda sebanyak 6,8 kilogram dalam setahun.
Di beberapa negeri, air bersih sulit sekali didapat, dan mahal. Namun, minum air mutlak perlu. Air yang tercemar perlu dimasak atau diproses secara kimiawi. Kata orang, lebih banyak yang tewas karena air kotor dibanding karena perang atau gempa bumi; menurut laporan, ada 4.000 anak sehari tewas sebagai akibatnya. Bagi bayi, Organisasi Kesehatan Dunia merekomendasikan agar mereka hanya diberi ASI selama enam bulan pertamanya, kemudian makanan lain di samping ASI hingga sekurang-kurangnya usia dua tahun.

Perhatikan Kebutuhan Dasar Tubuh

”Tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya.Mengambil langkah-langkah dasar untuk mengurus diri bisa membuat kita jauh lebih sehat.
Cukup tidur.
 ”Lebih baik segenggam ketenangan daripada dua genggam kerja keras dan perjuangan mengejar angin. Tuntutan dan berbagai kegiatan dalam kehi- dupan modern telah banyak menyita waktu tidur. Namun, tidur mutlak perlu untuk kesehat- an yang baik. Penelitian memperlihatkan bahwa selama tidur, tubuh dan otak kita memperbaiki diri, yang bermanfaat untuk daya ingat dan suasana hati. Tidur memperkuat sistem kekebalan tubuh dan mengurangi risiko terkena infeksi, diabetes, stroke, penyakit jantung, kanker, obesitas, depresi, dan mungkin penyakit Alzheimer.

Ketimbang mengakali rasa kantuk”pengaman” alami kita dengan mengonsumsi kudapan manis, kafein, atau stimulan lainnya, kita patut mengindahkannya dan sebaiknya tidur saja. Kebanyakan orang dewasa membutuhkan tujuh hingga delapan jam tidur setiap malam supaya bisa tampil, merasa, dan beraktivitas seprima mungkin. Orang muda membutuhkan lebih banyak. Remaja yang kurang tidur lebih mudah mengalami problem psikologis dan tertidur sewaktu mengemudi. Tidur khususnya penting sewaktu kita sakit. Tubuh kita bisa mengatasi beberapa penyakit, seperti pilek, hanya dengan tidur lebih lama dan banyak minum.

Jaga kesehatan gigi.

Menyikat gigi dan menggunakan benang gigi setelah makan, dan khususnya sebelum tidur, akan mencegah pembusukan gigi, penyakit gusi, dan tanggalnya gigi. Tanpa gigi, kita tidak bisa mendapatkan manfaat yang sepenuhnya dari makanan yang kita santap. Menurut laporan, gajah tidak mati karena usia tua tetapi perlahan-lahan mati kelaparan setelah giginya keropos dan tidak bisa lagi mengunyah. Anak-anak yang diajar menyikat gigi dan menggunakan benang gigi setelah makan akan lebih sehat semasa muda dan seumur hidup. Periksakan ke dokter. Beberapa penyakit perlu mendapat perhatian medis yang profesional. Diagnosis awal biasanya membawa hasil yang lebih baik dan mengurangi biaya pengobatan. Maka, jika Anda merasa kurang sehat, dapatkan bantuan untuk mencari dan menyingkirkan penyebabnya ketimbang sekadar meredakan gejalanya. Pemeriksaan berkala oleh penyedia layanan kesehatan yang resmi dapat mencegah banyak problem serius, demikian pula perawatan medis profesional selama kehamilan.Namun, ingat bahwa dokter tidak bisa membuat mukjizat.
Tetaplah Aktif
”Andaikan gerak badan adalah pil, itu akan menjadi obat yang paling luas diresepkan di dunia.” (Emory University School of Medicine) Di antara semua hal yang dapat kita lakukan untuk kesehatan kita, tidak ada yang lebih bermanfaat daripada gerak badan.
Kerahkan diri.

Dengan menjalani kehidupan yang aktif secara fisik, kita dapat merasa lebih ba- hagia, berpikir lebih jernih, memiliki lebih banyak energi, lebih produktif dan, disertai diet yang tepat, bisa mengontrol berat badan. Gerak badan yang efektif tidak perlu berat atau ekstrem. Gerak badan ringan beberapa kali seminggu bisa sangat bermanfaat. Joging, berjalan cepat, bersepeda, dan ikut dalam olah raga yang aktif cukup untuk membuat jantung Anda berdetak lebih cepat dan membuat Anda berkeringat bisa meningkatkan ketahanan dan mencegah serangan jantung dan stroke. Memadukan latihan aerobik seperti itu dengan latih- an beban sedang dan senam membantu menguatkan tulang, otot, serta kaki dan tangan. Kegiatan ini turut mempertahankan metabolisme yang lebih tinggi, yang secara otomatis mengendalikan berat badan.

Berjalan kaki.

Gerak badan bermanfaat bagi orang dari segala usia, dan untuk itu tidak perlu menjadi anggota klub senam. Sebagai langkah awal yang baik, kita bisa berjalan kaki ketimbang naik mobil, naik bus, atau menggunakan lift. Untuk apa menunggu jemputan kalau kita bisa berjalan ke tempat tujuan, mungkin bisa tiba bahkan lebih cepat? Para orang tua, sarankan anak-anak Anda untuk ikut dalam permainan yang menuntut banyak gerak, di luar rumah jika mungkin.

Kegiatan seperti itu membuat tubuh mereka lebih kuat dan membantu mereka mengembangkan koordinasi seluruh bagian tubuh dengan cara yang tidak bisa dicapai melalui hiburan yang pasif, seperti video game. Tidak soal berapa usia Anda sewaktu memulainya, Anda bisa mendapat manfaat dari gerak badan ringan. Jika Anda sudah berumur atau Anda memiliki masalah kesehatan dan tidak biasa bergerak badan, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter tentang bagaimana memulainya. Tetapi, jangan menunda! Gerak badan yang dimulai secara bertahap dan tidak dilakukan dengan berlebihan bisa membantu orang yang sangat tua sekalipun untuk mempertahankan kekuatan otot dan massa tulang. Itu juga bisa membantu para lansia untuk tidak mudah jatuh. Gerak badanlah yang membantu Rustam, yang disebutkan dalam artikel pertama dalam seri ini. Tujuh tahun yang lalu, ia dan istrinya mulai berjoging sebentar setiap pagi, lima hari seminggu. ”Awalnya, kami sering mencari-cari dalih untuk tidak melakukannya,” kata Rustam. ”Tetapi karena tidak melakukannya sendirian, kami berdua termotivasi. Sekarang, joging menjadi kebiasaan yang baik dan menyenangkan.
Lindungi Kesehatan Anda
”Cerdiklah orang yang melihat malapetaka kemudian menyembunyikan diri.” Mengambil langkah pencegahan yang sederhana bisa membantu Anda menghindari banyak penyakit dan penderitaan, serta kehilangan waktu dan uang.
Jaga kebersihan.

Mencuci tangan adalah hal terpenting yang bisa Anda lakukan untuk mencegah penyebaran penyakit menular dan tetap sehat serta sejahtera,” lapor Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS. Dilaporkan bahwa 80 persen penyakit menular menyebar melalui tangan yang tidak bersih. Maka, sering-seringlah mencuci tangan sepanjang hari. Khususnya cuci tangan sebelum makan, mempersiapkan makanan, mengobati atau bahkan menyentuh luka, juga setelah menyentuh binatang, menggunakan toilet, atau mengganti popok bayi.

Mencuci tangan dengan sabun dan air lebih efektif daripada menggunakan pembersih tangan yang mengandung alkohol. Anak-anak lebih sehat apabila orang tua melatih mereka untuk mencuci tangan dan tidak punya kebiasaan menyentuh mulut dan mata. Mandi setiap hari dan menjaga pakaian serta perlengkapan tempat tidur tetap segar dan bersih juga turut menghasilkan kesehatan yang lebih baik. Hindari penyakit menular. Hindari kontak fisik atau penggunaan alat makan bersama dengan orang yang sedang pilek atau flu. Ludah dan ingus mereka dapat menularkan penyakit mereka. Penyakit yang menular melalui darah seperti hepatitis B dan C dan HIV/AIDS terutama menyebar melalui kontak seksual, penggunaan obat lewat jarum suntik, dan transfusi. Vaksinasi bisa mencegah beberapa penyakit menular, tetapi orang yang bijak pasti akan mengambil langkah pencegahan yang perlu sewaktu bersama penderita penyakit menular. Hindari gigitan serangga. Jangan duduk atau tidur di udara terbuka tanpa perlindungan sewaktu nyamuk atau serangga lain pembawa penyakit sedang aktif. Gunakan kelambu, khususnya bagi anak-anak, dan gunakan pengusir serangga.

Jaga kebersihan rumah Anda.

Kerahkan upaya ekstra apa pun yang diperlukan untuk menjaga rumah Anda rapi dan bersih, luar-dalam. Singkirkan wadah apa pun di mana air bisa tergenang dan nyamuk bisa berkembang biak. Sam- pah, kotoran, dan makanan serta sisa-sisa makanan yang terbuka mengundang serangga dan hama, yang semuanya bisa mendatangkan kuman dan menimbulkan penyakit. Apabila tidak ada toilet, buat jamban yang sederhana ketimbang buang air sembarangan. Tutupi jamban supaya tidak mengundang lalat, yang menyebarkan penyakit mata dan penyakit lainnya.
Jaga diri dari bahaya.

Patuhi peraturan keamanan sewaktu bekerja, mengendarai sepeda atau motor, atau mengemudi mobil. Pastikan kendaraan Anda aman untuk dikendarai. Gunakan perlengkapan pelindung dan pakaian yang tepat, seperti kacamata pengaman, helm, dan alas kaki, serta sabuk pengaman dan protektor telinga. Hindari sinar matahari yang berlebihan, yang bisa mengakibatkan kanker dan penuaan dini pada kulit. Jika Anda merokok, berhentilah. Dengan berhenti sekarang, Anda banyak mengurangi risiko terkena penyakit jantung, kanker paru-paru, dan stroke.
Motivasi Diri Anda dan Keluarga

Setiap orang yang cerdik akan bertindak dengan pengetahuan.” Dengan memiliki informasi dasar tentang kesehatan, Anda akan sanggup dan termotivasi untuk membuat penyesuaian yang perlu demi memperoleh kesehatan yang lebih baik untuk diri Anda dan keluarga.

Teruslah belajar.

Berbagai lembaga pemerintah dan swasta di banyak negeri menyediakan banyak program dan literatur pendidikan tentang beragam topik kesehatan. Manfaatkanlah persediaan ini, dan didik diri Anda mengenai cara-cara dasar untuk meningkatkan kesehatan dan untuk tidak membahayakannya. Hendaklah berpikiran terbuka, dan bersedialah membuat beberapa penyesuai- an sederhana. Kebiasaan baik yang Anda pelajari dan praktekkan bisa sangat bermanfaat bagi anak Anda dan anak mereka kelak. Apabila orang tua memberikan teladan sehubungan dengan gizi yang baik, kebersihan, kebiasaan tidur, gerak badan, dan pencegahan penyakit, anak-anak mereka kemungkinan besar akan mendapat manfaat.

Apa lagi yang perlu?

Kemauan saja tidak cukup untuk membentuk dan mempertahankan cara hidup sehat. Membuang kebiasaan buruk yang menahun bisa sangat sulit, dan penyesuaian yang sederhana saja sering kali menuntut motivasi yang kuat. Ada yang tidak tergerak untuk melakukan apa yang baik bagi diri mereka bahkan se- waktu terancam penyakit yang serius dan kematian. Apa yang akan menggerakkan mereka? Seperti kita semua, mereka perlu meng- ingat tujuan, atau cita-cita, yang lebih luhur dalam kehidupan. Pasangan suami istri perlu tetap sehat dan kuat agar bisa terus saling membantu. Orang tua ingin terus mendukung dan melatih anak-anak mereka. Anak-anak yang sudah dewasa perlu mengurus kaum kerabat yang lansia. Selain itu, ada keinginan yang mulia untuk menjadi berkat bagi masyarakat ketimbang menjadi beban. Semuanya ini mencakup kasih dan kepedulian terhadap orang lain. Motivasi yang bahkan lebih kuat timbul dari rasa syukur dan pengabdian kepada Pencipta kita. Orang yang percaya kepada Allah ingin melindungi karunia kehidupan yang berharga yang Ia berikan.Jika kita sehat, kita bisa melayani Allah dengan lebih giat. Ya, tidak ada alasan yang lebih mulia atau lebih memotivasi kita untuk memerhatikan kesehatan.

AMBIL LANGKAH-LANGKAH AGAR LEBIH SEHAT

Makanan Bergizi yang Terjangkau oleh Anda’ (8 Mei 2002) membantu saya memahami mengapa kita harus sadar gizi. Setelah beberapa waktu, ternyata sistem kekebalan tubuh kami meningkat. Sebelum mulai memerhatikan gizi, kami sering sekali pilek, tetapi sekarang sudah jarang. Kami juga belajar tentang cara-cara yang ekonomis dan mudah untuk memperoleh air minum yang bersih,’Enam Cara Menjaga Kesehatan Anda’, kami tidak lagi sakit mata seperti dahulu. ”Di lingkungan rumah kami, orang tidak peduli dengan kerubungan lalat dan nyamuk.
Keluarga kami belajar bahwa kita perlu menjauhkan diri dari serangga-serangga itu. Pengetahuan ini juga membantu kami untuk tetap sehat.Jangan menyerah! Apa pun penyesuaian yang perlu dilakukan, kita akan lebih sukses dengan memulainya secara bertahap dan tidak menetapkan tujuan-tujuan yang mustahil dicapai. Misalnya, cobalah mengurangi makanan yang kurang sehat, ketimbang sama sekali berpantang. Tidurlah lebih awal dan lakukan lebih banyak gerak badan.


Melakukan sesuatu lebih baik daripada tidak melakukan apa-apa. Biasanya, butuh waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan sampai kita benar-benar menyerap kebiasaan baik yang baru. Sementara itu, jika Anda tidak melihat manfaat langsung dari upaya Anda, jangan putus asa. Jika Anda tidak menyerah, meski beberapa kali gagal, kesehatan Anda kemungkinan besar akan bertambah baik. Di dunia yang tidak sempurna ini, tidak seorang pun bisa memperoleh kesehatan yang sempurna. Sewaktu Anda jatuh sakit, hal itu bisa jadi akibat kelemahan bawaan, bukan akibat kelalaian Anda. Karena itu, jangan biarkan masalah kesehatan, atau hal lain apa pun, membuat Anda terlalu stres atau cemas

Daftar pustaka : www.sedarlah.com

Selasa, 26 November 2013

ILMU BUDAYA DASAR JUDUL 3 "ALAT MUSIK TRADISIONAL DI INDONESIA"

ILMU BUDAYA DASAR JUDUL 3 "ALAT MUSIK TRADISIONAL DI INDONESIA"
Posted by febriana syachfitri on 04.01

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
                                                             ANGKLUNG       
                                        



Angklung adalah alat musik terbuat dari dua tabung bambu yang ditancapkan pada sebuah bingkai yang juga terbuat dari bambu. Tabung-tabung tersebut diasah sedemikian rupa sehingga menghasilkan nada yang beresonansi jika dipukulkan. Dua tabung tersebut kemudian ditala mengikuti tangga nada oktaf. Untuk memainkannya, bagian bawah dari bingkai ini dipegang oleh satu tangan, sementara tangan yang lain menggoyangkan angklung secara cepat dari sisi kiri ke kanan dan sebaliknya. Hal ini akan menghasilkan suatu nada yang berulang. Dengan demikian, dibutuhkan sebanyak tiga atau lebih pemain angklung dalam satu ensembel, untuk menghasilkan melodi yang lengkap.
Angklung telah populer di seluruh Asia Tenggara, namun sesungguhnya berasal dari Indonesia dan telah dimainkan oleh etnis Sunda di Provinsi Jawa Barat sejak zaman dahulu. Kata “angklung” berasal dari dua kata “angka” dan “lung”. Angka berarti “nada”, dan lung berarti “putus” atau “hilang”. Angklung dengan demikian berarti “nada yang terputus”.
Pada perioda Hindu dan Kerajaan Sunda, Jawa Barat, angklung memegang peranan sangat penting pada beberapa upacara ritual masyarakat Sunda dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai perantara dalam ritual, angklung dimainkan untuk menghormati Dewi Sri, dewi kesuburan, dengan harapan agar negeri dan kehidupan mereka dapat diberkati. Di kemudian hari, menurut Kidung Sunda, alat musik ini juga digunakan oleh Kerajaan Sunda untuk penyemangat dalam situasi pertempuran di Perang Bubat.
Angklung tertua yang masih ada sampai kini ialah Angklung Gubrag. Angklung ini dibuat pada abad ke-17 di Jasinga,Bogor. Pada saat ini, beberapa angklung dari zaman dahulu masih tersimpan di Museum Sri Baduga, Bandung.
Seiring berjalannya waktu, angklung telah menarik banyak perhatian di dunia internasional. Pada tahun 1938, Daeng Soetigna, dari Bandung, menciptakan angklung yang berdasarkan tangga nada diatonik, alih-alih menggunakan tangga nada tradisional pélog atau saléndro. Sejak saat itu, angklung digunakan untuk tujuan pendidikan dan hiburan, dan bahkan dapat pula dimainkan bersama dengan alat-alat musik Barat dalam orkestra. Salah satu penampilan angklung dalam orkestra yang sangat terkenal ialah pada Konferensi Asia-Afrika di Bandung tahun 1955. Udjo Ngalagena, seorang murid dari Daeng Soetigna, kemudian membuka “Saung Angklung” (Rumah  Angklung) pada tahun 1966 sebagai pusat pengembangan angklung.

UNESCO menetapkan angklung sebagai Karya Budaya Takbenda dan Warisan Budaya Dunia pada tanggal 18 November 2010. Di samping itu, UNESCO menyarankan dengan sangat kepadaIndonesia untuk senantiasa menjaga dan melestarikan karya dan warisan budayanya.
                                                         KECAPI
                                
Sejarah alat musik kecapi berasal dari daerah Sunda. Alat musik kecapi dimainkan sebagai alat musik utama dalam Tembang Sunda atau Mamaos Cianjuran dan kecapi suling.Asal usul alat musik kecapi dalam bahasa sunda juga merujuk kepada tanaman sentul, yang dipercaya kayunya digunakan untuk membuat alat musik kecapi.

Alat musik tradisional kecapi merupakan alat musik kelasik yang selalu mewarnai beberapa kesenian di tanah Sunda ini. Membuat kecapi bukanlah hal gampang. Meski sekilas tampak kecapi seperti alat musik sederhana, tetapi membuatnya tidaklah gampang. Untuk bahan bakunya saja terbuat dari kayu Kenanga yang terlebih dahulu direndam selama tiga bulan. Sedangkan senarnya, kalau ingin menghasilkan nada yang bagus, harus dari kawat suasa (logam campuran emas dan tembaga), seperti kecapi yang dibuat tempo dulu. Berhubung suasa saat ini harganya mahal, senar Kecapi sekarang lebih menggunakan kawat baja.

Nada dalam kecapi sunda memiliki 5 ( pentatonis ) tangga nada yaitu Da, Mi, Na, Ti, La, .

Pasangan alat musik kecapi sunda ini biasanya adalah suling sunda yang terbuat dari bambu. Alunan musik yang mengalir akan terasa mempesona pada telinga kita jika di mainkan keduanya. Kalau saya sendiri suka rindu akan kampung halaman
                                                          GAMELAN
                                          
Salah satu kekayaan budaya Indonesia yang terkenal dalam bidang musik adalah seni gamelan. Gamelan banyak ditemui di berbagai daerah Indonesia. Musik gamelan terdapat di Pulau Jawa, Madura, Bali, dan Lombok. Tentu saja, varian alat musik yang digunakan berbeda. Baik nama maupun bentuk.

 Gamelan adalah seperangkat alat musik dengan nada pentatonis, yang terdiri dari : Kendang, Bonang, Bonang Penerus, Demung, Saron, Peking (Gamelan), Kenong & Kethuk, Slenthem, Gender, Gong, Gambang, Rebab,, Siter, Suling. Komponen utama alat musik gamelan adalah : bambu, logam, dan kayu. Masing-masing alat memiliki fungsi tersendiri dalam pagelaran musik gamelan.

Kata Gamelan sendiri berasal dari bahasa Jawa “gamel” yang berarti memukul / menabuh, diikuti akhiran “an” yang menjadikannya sebagai kata benda.  Sedangkan istilah gamelan mempunyai arti sebagai satu kesatuan alat musik yang dimainkan bersama.

Bagi masyarakat Jawa khususnya, gamelan bukanlah sesuatu yang asing dalam kehidupan kesehariannya. Dengan kata lain, masyarakat tahu benar mana yang disebut gamelan atau seperangkat gamelan. Mereka telah mengenal istilah 'gamelan', 'karawitan', atau 'gangsa'. Namun barangkali masih banyak yang belum mengetahui bagaimana sejarah gamelan itu sendiri, sejak kapan gamelan mulai ada di Jawa ?.

Awalnya, alat musik instrumen gamelan dibuat berdasarkan relief yang ada dalam Candi Borobudur pada abad ke-8. Dalam relief di candi tersebut, terdapat beberapa alat musik yang terdiri dari kendang, suling bambu, kecapi, dawai yang digesek dan dipetik, serta lonceng.

Sejak itu, alat musik tersebut dijadikan sebagai alat musik dalam alunan musik gamelan jawa. Alat musik yang terdapat di relief Candi Borobudur tersebut digunakan untuk memainkan gamelan. Pada masa pengaruh budaya Hindu-Budha berkembang di Kerajaan Majapahit, gamelan diperkenalkan pada masyarakat Jawa di Kerajaan Majapahit.

Menurut mitologi Jawa, gamelan diciptakan oleh Sang Hyang Guru pada Era Saka. Beliau adalah dewa yang menguasai seluruh tanah Jawa, dengan istana yang berada di gunung Mahendra di daerah Medangkamulan (sekarang Gunung Lawu). Alat musik gamelan yang pertama kali diciptakan adalah “gong”, yang digunakan untuk memanggil para dewa. Setelah itu, untuk menyampaikan pesan khusus, Sang Hyang Guru kembali menciptakan beberapa peralatan lain seperti dua gong, sampai akhirnya terbentuklah seperangkat gamelan.

Pada jaman Majapahit, alat musik gamelan mengalami perkembangan yang sangat baik hingga mencapai bentuk seperti sekarang ini dan tersebar di beberapa daerah seperti Bali, dan Sunda (Jawa Barat).

Bukti otentik pertama tentang keberadaan gamelan ditemukan di Candi Borobudur, Magelang Jawa Tengah yang berdiri sejak abad ke-8. Pada relief-nya terlihat beberapa peralatan seperti suling bambu, lonceng, kendhang dalam berbagai ukuran, kecapi, alat musik berdawai yang digesek dan dipetik, termasuk sedikit gambaran tentang elemen alat musik logam. Perkembangan selanjutnya, gamelan dipakai untuk mengiringi pagelaran wayang dan tarian. Sampai akhirnya berdiri sebagai musik sendiri dan dilengkapi dengan suara para sinden.

Gamelan yang berkembang di Jawa Tengah, sedikit berbeda dengan Gamelan Bali ataupun Gamelan Sunda. Gamelan Jawa memiliki nada yang lebih lembut apabila dibandingkan dengan Gamelan Bali yang rancak serta Gamelan Sunda yang mendayu-dayu dan didominasi suara seruling. Menurut beberapa penelitian, perbedaan itu adalah akibat dari pengungkapan terhadap pandangan hidup “orang jawa” pada umumnya.

Pandangan yang dimaksud adalah : sebagai orang jawa harus selalu “memelihara keselarasan kehidupan jasmani dan rohani, serta keselarasan dalam berbicara dan bertindak”. Oleh sebab itu, “orang jawa” selalu menghindari ekspresi yang meledak-ledak serta selalu berusaha mewujudkan toleransi antar sesama. Wujud paling nyata dalam musik gamelan adalah tarikan
tali rebab yang sedang, paduan seimbang bunyi kenong, saron kendang dan gambang serta suara gong pada setiap penutup irama.

Penalaan dan pembuatan orkes gamelan adalah suatu proses yang sangat kompleks. Gamelan menggunakan empat cara penalaan, yaitu “sléndro”,  “pélog”,  ”Degung” (khusus daerah Sunda, atau Jawa Barat), dan “madenda” (juga dikenal sebagai diatonis), sama seperti skala minor asli yang banyak dipakai di Eropa.
Slendro memiliki 5 nada per oktaf, yaitu :  1 2 3 5 6 [C- D E+ G A] dengan perbedaan interval kecil.Pelog memiliki 7 nada per oktaf, yaitu :  1 2 3 4 5 6 7 [C+ D E- F# G# A B] dengan perbedaan interval yang besar.
Komposisi musik gamelan diciptakan dengan beberapa aturan, yang terdiri dari beberapa putaran dan pathet, dibatasi oleh satu gongan serta melodinya diciptakan dalam unit yang terdiri dari 4 nada.

Alunan musik gamelan jawa di daerah Jawa sendiri disebut karawitan. Karawitan adalah istilah yang digunakan untuk menyebutkan alunan musik gamelan yang halus. Seni karawitan yang menggunakan instrumen gamelan terdapat pada seni tari dan seni suara khas Jawa, yaitu sebagai berikut.Seni suara terdiri dari sinden, bawa, gerong, sendon, dan celuk.Seni pedalangan terdiri dari wayang kulit, wayang golek, wayang gedog, wayang klithik, wayang beber, wayang suluh, dan wayang wahyu.Seni tari terdiri dari tari srimpi, bedayan, golek, wireng, dan tari pethilan.
Seni gamelan Jawa tidak hanya dimainkan untuk mengiringi seni suara, seni tari, dan atraksi wayang. Saat diadakan acara resmi kerajaan di keraton, digunakan alunan musik gamelan sebagai pengiring. Terutama, jika ada anggota keraton yang melangsungkan pernikahan tradisi Jawa. Masyarakat Jawa pun menggunakan alunan musik gamelan ketika mengadakan resepsi pernikahan.

Sasando: Lantunan Merdu Alat Musik Tradisional dari Pulau Rote Sasando: Lantunan Merdu Alat Musik Tradisional dari Pulau Rote

                                  

Dewasa ini memainkan alat musik tradisional menjadi begitu jarang selain digeluti oleh penduduk asli setempat tempat asalnya. Generasi muda lebih tertarik memainkan alat musik modern seperti gitar, bass, piano, biola, drum, dan sebagainya. Sebenarnya memainkan alat musik tradisional tak kalah menarik dan salah satu alat musik tradisional khas Nusantara yang begitu memukau adalah sasando, alat musik tradisional berbahan pohon lontar dan bambu dari Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur.
Sejarah alat musik sasando menurut penuturan masyarakat di Pulau Rote diawali seorang pemuda bernama Sangguana. Suatu hari ia pergi menuju padang sabana, karena kelelahan kemudian ia berhenti untuk beristirahat sejenak di bawah pohon lontar. Secara tidak sengaja ia pun tertidur dan bermimpi sedang memainkan sebuah alat musik dari pohon lontar dan berikutnya mimpi tersebut menginspirasinya untuk menciptakan alat musik yang kemudian dikenal sebagai sasando.
Sasando merupakan alat musik tradisional khas Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur. Di Pulau Rote, istilah sasando sering disebut sasandu yang berarti alat yang bergetar atau berbunyi, sedangkan di Kupang disebut Sasando. Cara memainkan alat musik ini dengan dipetik. Bahan pembuat sasando secara keseluruhan terbuat dari pohon-daun lontar, bambu, kecuali dawai yang terbuat dari kawat halus seperti senar string.
Sekilas bentuk sasando mirip alat musik petik lainnya yakni biola, gitar dan kecapi namun uniknya sasando memiliki  bunyi merdu khas yang berbeda. Hal itu dikarenakan sasando terbuat dari bambu dengan badan utama dibentuk menjadi tabung panjang dan di bagian tengah tabung diberi ganjalan melingkar dari atas hingga ke bawah. Senar atau dawai  direntangkan dari atas hingga ke bawah tabung. Tabung diletakan pada tempat yang terbuat dari anyaman daun lontar dan dibentuk setengah melingkar seperti kipas. Sasando adalah alat musik tradisional yang perlu dirawat rutin. Setiap 5 tahun sekali daun lontar harus diganti karena sifatnya yang mudah berjamur.

Daftar pustaka :

http://www.angklungeindhoven.com/id/about/history-of-angklung/
http://kamus-sunda.com/res-23929-sejarah-alat-musik-kecapiberasal-dari-daerah.html#.UpSDEsSnqLU
artikel Sejarah Kesenian Gamelan Jawa http://www.kumpulansejarah.com/2013/03/sejarah-kesenian-gamelan-jawa.html
http://www.indonesia.travel/id/destination/663/-pulau-rote/article/241/sasando-lantunan-merdu-alat-musik-tradisional-dari-pulau-rote

ILMU BUDAYA DASAR JUDUL 2 "BATIK"

Manusia dan Kebudayaan


Celana Kolor Bermotif Batik
Diminati Warga Perancis
 SEJUMLAH negara di dunia kini tengah gandrung dengan produk Indonesia yang bernama batik. Perancis menjadi salah satu negara tujuan ekspor batik walaupun masih kalah dibandingkan negara lain, seperti Amerika Serikat, Belgia, Jerman, dan Inggris.
Apakah benar batik Indonesia digemari masyarakat yang tinggal di negara mode? Corak batik apa yang diminati? Berikut laporan Dini Kusmana Massabuau—penulis Citizen Journalism Tribun Kaltim—dari Perancis buat pembaca Tribun Kaltim.

MENGENAKAN pakaian batik di negara yang memiliki empat musim, memang serba repot. Ada beberapa kendala ketika harus memakai baju batik. Bahan dasar pakaian batik yang berasal dari kain katun atau sutra, rasanya tak mudah dipakai selain di musim panas.
Memang benar dari awal bulan Juni hingga akhir musim panas, pakaian batik banyak kita temukan di tempat-tempat turis, apalagi daerah pantai. Baju yang bercorak dan bermodel ceria ini menjadi sasaran empuk bagi para pelancong. Bila musim panas tiba, sebagian besar warga Perancis ingin tampil ceria. Ini menandakan kegembiraan mereka akan panasnya mentari yang membakar tubuh mereka nan pucat.
Namun bila musim dingin datang, pakaian batik sepertinya lenyap dari peredaran. Sebenarnya orang Perancis, bukan tipe manusia yang mau menggunakan pakaian bercorak. Mereka lebih menyukai warna-warni klasik dan gelap. Rasanya, Perancis tidak cocok dengan sebutan atau mendapat julukan sebagai negara pusat mode. Tapi begitulah adanya.
Di kota saya, Montpellier, ada sepasang suami istri yang menjual kerajinan (suvenir) Indonesia, tepatnya di Pantai Palavas. Sejak beberapa tahun lalu, Agus, sang suami berdarah Yogyakarta, sudah lama membuka toko bersama istrinya. Sang istri bernama Nathalie, berasal dari Perancis.
Bicara tentang pakaian batik, mereka mengakui bahwa produk dari Indonesia itu hanya bisa dijual ketika memasuki musim semi hingga datangnya musim gugur. Namun, untuk produk batik berupa dekorasi rumah atau hiasan kecil (suvenir) boleh dibilang tidak mengenal waktu. Karena alasan itulah, mereka tidak hanya menjual pakaian batik tapi juga produk lainnya berupa kerajinan khas Yogyakarta.
Pakaian batik yang dijual rata-rata model simpel. Seperti pakaian tanpa lengan untuk wanita, kain batik yang biasa dililitkan sebagai penutup tubuh buat berjalan-jalan di pinggir pantai. Dan paling tren sekarang ini adalah celana panjang dan pendek (kolor) bermotif batik.
Penggemarnya mulai anak-anak hingga dewasa baik pria maupun wanita. Kemeja batik pria dengan corak senada dan berwarna tak terlalu mencolok, juga sering menjadi sasaran warga Perancis. Sebagian besar pakaian batik yang laris manis adalah pakaian yang bisa dipakai untuk bermain-main di tepi pantai atau buat nyantai.
                                                    ***
BERAPA harganya? Harga yang di tawarkan bervariasi. Mulai dari 10 euro hingga 45 euro per potong. Harga ini tidak terlalu mahal bagi pelancong yang menggunakannya hanya dalam satu musim. Sedangkan pakaian batik dengan model sedikit bervariasi atau rancangan tertentu, masih sulit dipakai masyarakat Perancis.
Hal ini saya ketahui setelah ngobrol dengan Daphne Barbedette, satu-satunya orang Perancis yang memiliki butik khusus menjual pakaian batik kreasi perancang Indonesia, seperti Carmanita dan Dewi Adby, di Paris. Menurut pemilik butik Wayang Lali ini, pakaian batik kreasi masih sulit dikonsumsi orang Perancis.
Apa penyebabnya? Selain di Perancis tidak ada budaya memakai pakaian batik untuk acara tertentu seperti di Indonesia, juga dikarenakan batik merupakan pakaian yang bermotif khusus. Akibatnya, masih banyak warga Perancis yang belum berani memakainya. Beda jika kain bermotif batik itu hanya berupa syal kecil. Rasanya lebih memungkinkan untuk dikonsumsi dan lebih mudah dipadukan dengan pakaian lainnya.
Lantaran beberapa faktor itulah, wanita yang bersuamikan pria Indonesia itu mengutarakan niatnya akan menutup butiknya dalam beberapa bulan mendatang. Padahal, usaha yang telah dirintisnya itu telah berdiri sejak tahun 2005. Sayang sekali.... Padahal di Perancis hanya dialah satu-satunya wanita yang berani membuka butik pakaian batik Indonesia.
Bangsa kita sendiri saja tidak ada yang berani. Hal itu saya ketahui lewat konsulat dan Kedutaan Indonesia. Menurut mereka, kebanyakan orang Indonesia yang berdagang di Perancis lebih suka menjual kerajinan Indonesia. Sedangkan toko yang khusus menjual pakaian batik, hampir tidak ada.
Berbeda dengan batik sebagai dekorasi rumah. Produk ini boleh dibilang mudah ditemui di toko-toko dekorasi dan tentunya tak mengenal musim. Kerajinan batik seperti inilah yang lebih banyak diimpor negara Perancis dari Indonesia. Dan ternyata kualitas dan corak batik Indonesia masuk dalam katagori terbaik di atas Malaysia.
Akibatnya, corak khas batik Indonesia takut dicontek oleh negara lain karena banyak yang belum memiliki hak paten. Untungnya bangsa Indonesia di Perancis masih setia dengan pakaian batik. Banyak para suami atau wanita Perancis yang menggunakan pakaian batik setiap menghadiri acara berbau ke-Indonesiaan. Mereka dengan bangga dan tanpa merasa sungkan. Saya hormat dan salut dengan sikap mereka yang mau menghargai karya bangsa Indonesia.
Dalam pikiran saya, andai saja mereka mengenal batik dan bagaimana proses pembuatannya, tentu saja banyak yang jatuh cinta dengan batik. Misalnya keluarga suami atau teman-teman saya, mereka selalu gembira dan bangga bila kami berikan oleh-oleh kain batik.
Biasanya, untuk memakainya mereka selalu menanyakan terlebih dahulu kapan pakaian batik ini harus dikenakan dan pada acara apa? Terakhir kali sahabat saya Charlotte datang untuk jamuan makan di kediaman kami. Ia terlihat semakin anggun saat mengenakan blouse dan selendang batik oleh-oleh dari saya. Kalau tidak percaya, lihat betapa manis dan cantiknya wanita itu saat mengenakan pakaian batik Indonesia…. Memang bila sudah mengenal, pasti ada rasa sayang dan rasa memiliki.
MACAM-MACAM BATIK
Batik tak hanya milik Pulau Jawa
Selama ini batik dikenal masyarakat luas dari Pulau Jawa. Pada kenyataannya batik bisa kita temukan di sepanjang Pulau Sumatra sampai dengan Papua. Setiap wilayah mempunyai ciri khas dan keunikan motif masing-masing.Seperti halnya di daerah Kalimantan, Bengkulu, Bali, Sulawesi, Papua, juga Madura yang selama ini tidak pernah kita dengar cerita tentang kain tradisionalnya. Ternyata semua daerah ini memiliki batik dengan keunikan motif dan sentuhan pelukisan sendiri. Maka, dalam pameran batik dalam rangka menyambut Hari Sumpah Pemuda dengan tema ‘Reborn Indonesiaku!’ di Kampus Universitas Atmajaya Jakarta, 25-27 Oktober 2008, dipamerkan motif batik yang tidak hanya dari Jawa.
Konsep pameran tersebut, panitia ingin mengajak masyarakat mengenal kain tradisional dalam negeri yang sempat diklaim Malaysia sebagai warisan negerinya.
“Kita itu seringnya dipaksa melestarikan batik tanpa tahu apa-apa. Batik itu ternyata milik se-nusantara, tapi kok diklaimnya duluan ama Malaysia,” ujar Ningsih, penanggung jawab pameran batik. Tiap-tiap motif dan warna batik memiliki filosofinya sendiri.
Macam-macam Batik :
1.     Batik Jawa Tengah
1.     Batik Pekalongan
2.     Batik Semarang
3.     Batik Solo
4.     Batik Yogyakarta
Batik Solo
Laweyen adalah salah satu sentral Batik di Solo. Kampung ini Tentunya ada banyak sekali sejarah yang tertinggal di kapung ini dan menjadi icon Batik Solo.
Dari kerjaan-kerajaan di Solo dan Yogyakarta sekitanya abad 17,18 dan 19, batik kemudian berkembang luas, khususnya di wilayah Pulau Jawa. Awalnya batik hanya sekadar hobi dari para keluarga raja di dalam berhias lewat pakaian. Namun perkembangan selanjutnya, pleh masyarakat batik dikembangkan menjadi komoditi perdagangan.
Batik Solo terkenal dengan corak dan pola tradisionalnya batik dalam proses cap maupun dalam batik tulisnya. Bahan-bahan yang dipergunakan untuk pewarnaan masih tetap banyak memakai bahan-bahan dalam negeri seperti soga Jawa yang sudah terkenal sejak dari dahulu. Polanya tetap antara lain terkenal dengan “Sidomukti” dan “Sidoluruh”
Batik merupakan hasil karya seni tradisional yang banyak ditekuni masyarakat Laweyan. Sejak abad ke-19 kampung ini sudah dikenal sebagai kampung batik. Itulah sebabnya kampung Laweyan pernah dikenal sebagai kampung juragan batik yang mencapai kejayaannya di era tahun 70-an. Menurut Alpha yang juga pengelola Batik Mahkota,
Di kawasan Laweyan ada Kampung Laweyan, Tegalsari, Tegalayu, Batikan, dan Jongke, yang penduduknya banyak yang menjadi produsen dan pedagang batik, sejak dulu sampai sekarang. Di sinilah tempat berdirinya Syarekat Dagang Islam, asosiasi dagang pertama yang didirikan oleh para produsen dan pedagang batik pribumi, pada tahun 1912.
Bekas kejayaan para saudagar batik pribumi tempo doeloe yang biasa disebut ‘Gal Gendhu’ ini bisa dilihat dari peninggalan rumah mewahnya. Di kawasan ini, mereka memang menunjukkan kejayaannya dengan berlomba membangun rumah besar yang mewah dengan arsitektur cantik.
Kawasan Laweyan dilewati Jalan Dr Rajiman, yang berada di poros Keraton Kasunanan Surakarta – bekas Keraton Mataram di Kartasura. Dari Jalan Dr Rajiman ini, banyak terlihat tembok tinggi yang menutupi rumah-rumah besar, dengan pintu gerbang besar dari kayu yang disebut regol. Sepintas tak terlalu menarik, bahkan banyak yang kusam. Tapi begitu regol dibuka, barulah tampak bangunan rumah besar dengan arsitektur yang indah. Biasanya terdiri dari bangunan utama di tengah, bangunan sayap di kanan-kirinya, dan bangunan pendukung di belakangnya, serta halaman depan yang luas.
Dengan bentuk arsitektur, kemewahan material, dan keindahan ornamennya, seolah para raja batik zaman dulu mau menunjukkan kemampuannya untuk membangun istananya, meski dalam skala yang mini. Salah satu contoh yang bisa dilihat adalah rumah besar bekas saudagar batik yang terletak di pinggir Jalan Dr Rajiman, yang dirawat dan dijadikan homestay Roemahkoe yang dilengkapi restoran Lestari.
Tentu saja tak semuanya bisa membangun “istana” yang luas, karena di kanan-kirinya adalah lahan tetangga yang juga membangun “istana”-nya sendiri-sendiri. Alhasil, kawasan ini dipenuhi dengan berbagai istana mini, yang hanya dipisahkan oleh tembok tinggi dan gang-gang sempit. Semangat berlomba membangun rumah mewah ini tampaknya mengabaikan pentingnya ruang publik. Jalan-jalan kampung menjadi sangat sempit. Terbentuklah banyak gang dengan lorong sempit yang hanya cukup dilewati satu orang atau sepeda motor.
Tapi di sinilah uniknya. Menelusuri lorong-lorong sempit di antara tembok tinggi rumah-rumah kuno ini sangat mengasyikkan. Kita seolah berjalan di antara monumen sejarah kejayaan pedagang batik tempo doeloe. Pola lorong-lorong sempit yang diapit tembok rumah gedongan yang tinggi semacam ini juga terdapat di kawasan Kauman, Kemlayan, dan Pasar Kliwon. Karena mengasyikkan, menelusuri lorong-lorong sejarah kejayaan Laweyan yang eksotis ini bisa menghabiskan waktu. Apalagi jika Anda melongok ke dalam, melihat isi dan keindahan ornamen semua “istana” di kawasan ini.
Tapi sayangnya satu per satu bangunan kuno yang berarsitektur cantik, hancur digempur zaman, digantikan ruko atau bangunan komersial baru yang arsitekturnya sama sekali tidak jelas. Pemerintah daerah setempat tak bertindak apa pun menghadapi kerusakan artefak sejarah ini. Bahkan bekas rumah Ketua Sarekat Dagang Islam H. Samanhoedi, yang seharusnya dilindungi sebagai saksi sejarah, sudah tidak utuh lagi, bagian depannya digempur habis. Bekas istana Mataram di Kartasura juga dibiarkan hancur berantakan.
Pasar Klewer merupakan salah satu ikon kota solo. Pasar ini setiap harinya sangat ramai di kunjungi oleh para pembeli yang datang dari berbagai kota. Pasar klewer juga termasuk tempat yang bersejarah dan memilki seni yang tinggi. disini dapat kita temui berbagai macam produksi konveksi yang ada di wilayah solo dan sekitarnya. di sini juga banyak di jual batik dari produk dari solo sendiri maupun daerah lain.  Pasar klewer memang tidak bisa di pisahkan dari kerajinan batik solo
Batik Yogyakarta
Asal-usul pembatikan didaerah Yogyakarta dikenal semenjak kerajaan Mataram ke-I dengan rajanya Panembahan Senopati. Daerah pembatikan pertama ialah didesa Plered. Pembatikan pada masa itu terbatas dalam lingkungan keluarga kraton yang dikerjakan oleh wanita-wanita pembantu ratu. Dari sini pembatikan meluas pada trap pertama pada keluarga kraton lainnya yaitu istri dari abdi dalem dan tentara-tentara. Pada upacara resmi kerajaan keluarga kraton baik pria maupun wanita memakai pakaian dengan kombonasi batik dan lurik. Oleh karena kerajaan ini mendapat kunjungan dari rakyat dan rakyat tertarik pada pakaian-pakaian yang dipakai oleh keluarga kraton dan ditiru oleh rakyat dan akhirnya meluaslah pembatikan keluar dari tembok kraton.
Akibat dari peperangan waktu zaman dahulu baik antara keluarga raja-raja maupun antara penjajahan Belanda dahulu, maka banyak keluarga-keluarga raja yang mengungsi dan menetap didaerah-daerah baru antara lain ke Banyumas, Pekalongan, dan kedaerah Timur Ponorogo, Tulungagung dan sebagainy a. Meluasny a daerah pembatikan ini sampai kedaerah-daerah itu menurut perkembangan sejarah perjuangan bangsa Indonesia dimulai abad ke-18. Keluarga-keluarga kraton yang mengungsi inilah yang mengembangkan pembatikan seluruh pelosok pulau Jawa yang ada sekarang dan berkembang menurut alam dan daerah baru itu.
Perang Pangeran Diponegoro melawan Belanda, mendesak sang pangeran dan keluarganya serta para pengikutnya harus meninggalkan daerah kerajaan. Mereka kemudian tersebar ke arah Timur dan Barat. Kemudian di daerah-daerah baru itu para keluarga dan pengikut pangeran Diponegoro mengembangkan batik.
Ke Timur batik Solo dan Yogyakarta menyempurnakan corak batik yang telah ada di Mojokerto serta Tulung Agung. Selain itu juga menyebar ke Gresik, Surabaya dan Madura. Sedang ke arah Barat batik berkem-bang di Banyumas, Pekalongan, Tegal, Cirebon.
1.     Batik Jawa Barat
1.     Batik Bogor
2.     Batik Ciamis
3.     Batik Tasikmalaya
4.     Batik Garut
5.     Batik Cirebon
6.     Batik Indramayu
Batik Ciamis
Pembatikan dikenal di Ciamis sekitar abad ke-XIX setelah selesainya peperangan Diponegoro, dimana pengikut-pengikut Diponegoro banyak yang meninggalkan Yogyakarta, menuju ke selatan. Sebagian ada yang menetap didaerah Banyumas dan sebagian ada yang meneruskan perjalanan ke selatan dan menetap di Ciamis dan Tasikmalaya sekarang. Mereka ini merantau dengan keluargany a dan ditempat baru menetap menjadi penduduk dan melanjutkan tata cara hidup dan pekerjaannya. Sebagian dari mereka ada yang ahli dalam pembatikan sebagai pekerjaan kerajinan rumah tangga bagi kaum wanita. Lama kelamaan pekerjaan ini bisa berkembang pada penduduk sekitarnya akibat adanya pergaulan sehari-hari atau hubungan keluarga. Bahan-bahan yang dipakai untuk kainnya hasil tenunan sendiri dan bahan catnya dibuat dari pohon seperti : mengkudu, pohon tom, dan sebagainya.
Motif batik hasil Ciamis adalah campuran dari batik Jawa Tengah dan pengaruh daerah sendiri terutama motif dan warna Garutan. Sampai awal-awal abad ke-XX pembatikan di Ciamis berkembang sedikit demi sedikit, dari kebutuhan sendiri menjadi produksi pasaran. Sedang di daerah Cirebon batik ada kaintannya dengan kerajaan yang ada di aerah ini, yaitu Kanoman, Kasepuahn dan Keprabonan. Sumber utama batik Cirebon, kasusnya sama seperti yang di Yogyakarta dan Solo. Batik muncul lingkungan kraton, dan dibawa keluar oleh abdi dalem yang bertempat tinggal di luar kraton. Raja-raja jaman dulu senang dengan lukisan-lukisan dan sebelum dikenal benang katun, lukisan itu ditempatkan pada daun lontar. Hal itu terjadi sekitar abad ke-XIII. Ini ada kaitannya dengan corak-corak batik di atas tenunan. Ciri khas batik Cirebonan sebagaian besar bermotifkan gambar yang lambang hutan dan margasatwa. Sedangkan adanya motif laut karena dipengaruhioleh alam pemikiran Cina, dimana kesultanan Cirebon dahulu pernah menyunting putri Cina. Sementra batik Cirebonan yang bergambar garuda karena dipengaruhi oleh motif batik Yogya dan Solo.
Batik Cirebon
Secara umum, batik Cirebon termasuk kedalam kelompok batik pesisiran. Tetapi juga bisa termasuk “Kraton” (Istana) kelompok batik, karena Cirebon memiliki dua istana, Istana Kasepuhan dan Kanoman Palace. Berdasarkan sejarah kedua istana, sejumlah desain batik Cirebonan Klasik yang dilakukan oleh beberapa desa Trusmi sampai hari ini (motif seperti Mega Mendung, Paksinaga Liman, Patran Keris, Patran Kangkung, Singa Payung, Singa Barong, Banjar Balong, Ayam Alas, Sawat penganten, Katewono, Gunung Giwur, Simbar Menjangan, Simbar Kendo, dll).
Karakteristik yang dimiliki oleh batik Cirebon biasanya termasuk motif wadasan (batu), ada unsur dekorasi, bentuk awan di bagian disesuaikan dengan motif utama, warna lebih muda di latar belakang dibandingkan dengan warna garis pada motif utama dan biasanya muncul bersih daripada noda-noda hitam atau warna yang tidak digunakan dalam proses manufaktur, yang disebabkan oleh penggunaan lilin batik-line rusak. Warna dominan adalah biasanya kuning (Sogan scrub), warna dasar, hitam dan krim, atau gelap merah, biru tua, kain hitam dengan warna dasar krem atau putih gading. Beberapa kain latar belakang cenderung dibiarkan kosong tanpa diisi dengan ornament.
Batik Indramayu
Batik Indramayu termasuk dalam jenis Batik Pesisir jika dilihat dari jenis pola-pola yang ada, mayoritas motif batik yang digunakan di Indramayu hadir dalam kegiatan penangkapan ikan di laut. Motif batik di Indramayu banyak mendapat pengaruh besar dari gambar atau motif kaligrafi dari Arab, Cina atau daerah Jawa Tengah / Jawa Timur.
Karakteristik menonjol dari Batik Indramayu adalah ranggam dinyatakan flora dan fauna bahkan, dengan borgol dan banyak garis lengkung yang lancip (riritan), latar belakang putih dan warna gelap dan banyak titik-titik yang dibuat dengan teknik cocolan jarum, dan bentuk dari isen-isen (sawut) yang pendek dan kaku. Motif Etong, misalnya, menggambarkan berbagai satwa laut yang dibawa pulang oleh setelah ikan laut seperti ikan, udang, cumi, ubur-ubur dan kepiting. Motif Kapal Terdampar menyiratkan bahwa kapal nelayan berada pada batu yang sedang terdampar. Motif Ganggeng, sesuai dengan nama yang menjelaskan jenis rumput laut yang ditemukan di Pantai Utara Jawa.
Sedangkan motif Kembang Gunda adalah tanaman yang tinggal di pesisir pantai dan bisa menjadi lauk pecel. Selain menjelaskan kegiatan di pesisir, batik motif khas Indramayu juga menggambarkan bahwa ada kegiatan sehari-hari seperti Motif Swastika, Motif Merak Ngibing, Motif Kereta Kencana, dan Motif Rombeng Jati. Motif Swastika diilhami oleh masa penjajahan Jepang, menggambarkan simbol kekerasan yang terjadi selama penjajahan Jepang. Merak Ngibing diilhami oleh motif yang indah burung merak. Sementara motif Kereta Kencana merupakan gambaran Raja Wilarodra yang sedang berada di kandang kuda kerajaan.
3.   Batik Jawa Timur
a.  Batik Tulung Agung
b.  Batik Tuban
c.  Batik Madura
Batik Tulung Agung
Batik Tuban
Keberadaan profesi pengrajin batik tulis tradisional sekarang ini hampir-hampir merupakan pekerjaan yang telah banyak ditinggalkan oleh banyak orang, karena ketrampilan yang dibutuhkan dianggap tidak sebanding dengan pendapatan yang diperoleh dari pekerjaan sebagai pengrajin batik tulis, sehingga hanya dari tangan-tangan terampil para pengrajinlah kita dapat menikmati suatu karya budaya yang bernilai seni tinggi.
Batik tulis tradisional Tuban adalah suatu karya budaya yang keberadaannya sampai sekarang masih diterima oleh masyarakat.sebab disamping nilai estetik yang ditampilkannya cukup tinggi, juga kandungan nilai budaya dalam karya ini tampak jelas, sehingga batik tulis tradisional Tuban ini merupakan suatu produk yang memiliki kekhasan tersendiri.
Mengingat semakin menipisnya kemauan anggota masyarakat menekuni profesi ini karena dianggap tidak komersil, maka potensi dan keberadaan produk tradisonal ini perlu dilestarikan bahkan perlu dikembangkan.
Sejarah Batik Tulis Tradisonal Tuban
Tuban sebagai salah satu wilayah di bagian Timur dari pulau jawa, memiliki satu corak kebudayaan yang unik, mengapa? Karena dalam sejarah wilayah ini telah masuk 3 tata nilai kebudayaan yang saling mempengaruhi, dan sampai sekarang kebudayaan ini masih tetap eksis dan sama-sama berkembang, tanpa membuat salah satu kebudayaan ini tersingkir. Ketiga kebudayaan tersebut adalah

1. Jawa, yang meresap saat wilayah ini dalam kekuasaan jaman Majapahit (abad XII-XIV)
2. Islam, karena diwilayah ini hidup seorang ulama yang ternama yaitu Sunan Bonang (1465-  1525 M)
3. Tiongkok(cina), karena di Tubanlah para sisa lascar tentara kubalai khan melarikan diri dari kekalahannya pada saat menyerang Jawa di awal abad XII, hingga kini masyarakat keturunan ini banyak bermukim di Tuban.
Proses interaksi ketiga kebudayaan ini berlangsung sekian lamanya hingga sekarang dan sangat mempengaruhi pola kehidupan masyarakat Tuban sampai kini.Motif Batik Tulis Tradisional Tuban, apabila di cermati, terlihat betapa motif-motif tersebut sangat dipengaruhi nilai-nilai budaya jawa, islam, dan tiongkok. Gambar-gambar burung pada motif batik tulis Tuban jelas terlihat pengaruh dari budaya tiongkok, karena gambar burung yang dimotifkan pada batik tulis tersebut Nampak adalah burung”Hong”yang jelas tidak terdapat di wilayah Tuban.
Sedang pada motif bunga jelas terlihat adalah motif-motif tradisional yang sejak lama dibuat dihampir seluruh wilayah pulau Jawa. Sedangkan pengaruh islam pada motif batik tulis Tuban terlihat pada motif dengan nama yang religious seperti kijing miring.Dahulu batik tulis ini hanya digunakan untuk upacara-upacara tradisional masyarakat Tuban seperti sedekah bumi, pernikahan, pemakaman.
Pada perkembangan jaman, sekarang ini penggunaan batik tulis Tuban tidak hanya untuk upacara-upacara adat, namun telah meluas pada penggunaannya seperti ; taplak meja, sarung bantal, dekorasi, hiasan dinding, model baju modist baik untuk pria dan wanita.
Dari hal-hal tersebut diatas jelaslah bahwa batik tulis tradisional Tuban yang memiliki ciri khas yang unik sangat perlu untuk dilestarikan keberadaannya apalagi potensi pengembangannya sangat prospektif.
Batik Madura
misalnya, punya ciri khas tersendiri.  Sebagai pulau penghasil garam mempunyai ciri khas warna-warna yang cerah dan motif yang beragam menunjukkan karakter masyarakat lokal. Warna batiknya adalah warna-warna berani, mulai dari merah, hijau, kuning dan biru. Batik Madura menggunakan pewarna alami sehingga warnanya cukup mencolok. Motif batik Madura berbeda karena pengaruh dari daerah pinggiran, seperti gambar burung.
Batik Madura juga memiliki cerita masing-masing. Misal, batik tipe Tasik Malaya diadopsi dari cerita penantian seorang istri terhadap suaminya. Kemudian terdapat pula cerita tentang panji suci, nyiur melambai, tar poteh yang memiliki latar putih bermakna sebagai kesucian seorang wanita serta cah keneh yaitu perempuan cantik dari Cina.
Kebanggaan menjadi Indonesia itu dapat diwujudkan antara lain melalui kecintaan terhadap karya seni Indonesia berupa musik, kecintaan terhadap cita rasa Indonesia dalam aneka hidangan Indonesia, dan juga kecintaan terhadap batik sebagai corak khas busana nusantara yang dapat ditemui di banyak daerah di Indonesia.

4.   Batik Bali
5.   Batik Sumatra


Sumber :

KOMPAS, Batik Modern Indonesia

All about batik Solo, Yogyakarta, Cirebon, Madura, Bali, Pekalongan, Indonesia. you can see our collections in www.aurabatik.com



 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Grants For Single Moms