|
Tokoh
|
Tahun
|
Definisi
|
1.
|
Drs. Arifinal Chaniago
|
1984
|
suatu perkumpulan yang beranggotakan orang – orang atau badan
hukum yang memberikan kebebasan masuk dan keluar sebagai anggota dengan
bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi
kesejahteraan jasmaniah para anggotanya”.
|
2.
|
P.J.V. Dooren
|
-
|
sebuah asosiasi anggota, baik pribadi atau perusahaan, yang telah
secara sukarela datang bersama-sama dalam mengejar tujuan ekonomi umum”.
|
3.
|
Hatta
|
-
|
usaha bersama untuk memperbaiki
nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong-menolong. Semangat tolong
menolong tersebut didorong oleh keinginan memberi jasa kepada kawan
berdasarkan “seorang buat semua dan semua buat seorang”.
|
4.
|
Munkner
|
-
|
Koperasi sebagai organisasi tolong menolong yang menjalankan
‘urusniaga’ secara kumpulan, yang berazaskan konsep tolong-menolong.
Aktivitas dalam urusniaga semata-mata bertujuan ekonomi, bukan sosial seperti
yang dikandung gotong royong .
|
5.
|
ILO
|
-
|
Koperasi adalah
perkumpulan orang-orang
Penggabungan
orang-orang berdasarkan kesukarelaan
Terdapat tujuan
ekonomi yang ingin dicapai
Koperasi berbentuk
organisasi bisnis yang diawasi dan dikendalikan secara demokratis
Terdapat kontribusi
yang adil terhadap modal yang dibutuhkan
Anggota koperasi
menerima resiko dan manfaat secara seimbang
|
6.
|
Menurut UU No. 25
|
1992
|
badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum
koperasi, dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat, yang beradasarkan atas azas
kekeluargaan.
|
Referensi :
1. Sitio,
Arifin. 2001. Koperasi: Teori dan Praktik. Jakarta: Erlangga.
2. http://poppyberlian.blogspot.com/
3. http://manajemen-koperasi.blogspot.com/2008/06/manajemen-organisasi-koperasi.html
4. Harsono,
Y. 2006. Ideologi Koperasi Menatap Masa Depan. Yogyakarta: Pustaka Widyatama.
0 komentar:
Posting Komentar