Selasa, 19 April 2016

TUGAS SOFTSKILL BAHASA INDONESIA 2.2

Buatlah karangan berdasarkan sifat :
1. Deskripsi
2. Eksposisi
3. Narasi
4. Argumentasi
5. Persuasi

Jawaban :

1. Deskripsi

Kilometer Nol, Sebuah Lambang

Sebuah tugu di ujung Utara pulau Weah Aceh, berdiri tegak setinggi delapan meter. Landasannya,       beton berteratak mirip tangga bersusun lima. Dengan panjang dan lebar sekitar enam meter. Tentu     itu terletak di sebuah semak belukar di bilangan Jaboi, kotamadya Sabang. Itulah kilometer nol Indonesia. Berada di tugu itu, terasa sesuatu merayap di kalbu, perasaan keindonesiaan. Lagu patriotik Dari Sabang sampai Marauke seakan-akan tergiang-ngiang di telinga. Kita sedang menginjak setapak tanah di ujung paling Barat Nusantara.

Lambang Garuda begitu megah bertenger di puncak tugu. Di bawah kaki Sang Garuda, ada relief yang melukiskan untaian zamrud kepulauan di Indonesia. Memang, sempat timbul tanda tanya, apakah kilometer nol ini benar menjadi ukuran pasti dimulainya bentangan jalan raya dari ujung Barat Indonesia ke Timur. Akan tetapi, berada dititik itu, slogan Sabang-Marauke tiba-tiba menjadi sangat bermakna.

Dari titik nol kilometer ini, jalan hanya selebar 3 meter. Itupun hanya permukaan sekitar 2 meter yang kelihatan, selebihnya tertutup semak belukar. Sulit dibayangkan, jika ada kendaraan 2 arah berada di jalur itu. Jarakkilometer nol ke kota Sabang 22,5 Km. Lalu, dari Sabang terbentang lagi jarak 28 mil laut atau hampir 52 Km dan tiga jam perjalanan feri ke ujung utara Sumatra.

Jalan menuju kilometer nol hampir tak berbicara sebagai sebuah jalan raya. Kilometer nol pun seakan-akan tak berbicara sebagai tanda kilometer di tempat lain. Bahkan pualam bertuliskan”KM0” telah dicopot tangan-tangan jahil. Sedangkan tugu-tugu yang kesepian itu tak pernah dihiraukan sebagai tanda kilometer jalan raya. Akan tetapi, dalam keheningan belukar di Jaboi, di bawah bola-bola awan yang keperakan, di sela-sela deburan ombak, tugu itu tetap tegar sebagai sebuah lambang yang berbicara tentang kesatuan Indonesia.

2. Eksposisi

Rasa Takut

Pernahkan Anda menghadapi situasi tertentu dengan perasaan takut ? Bagaimana cara mengatasinya ? Rasa Takut adalah rasa dimana seseorang merasa bahwa dirinya sedang mengalami situasi atau suasana yang menghilangkan rasa percaya diri mereka akan sesuatu. Di bawah ini ada lima jurus untuk mengatasi rasa takut tersebut.

Pertama, persipakan diri Anda sebaik-baiknya bila menghadapi situasi atau suasana tertentu. Dengan memperiapkan diri saat menghadapi situasi atau suasana tertentu Anda akan merasa siap bahkan merasa bahwa Anda telah melewati situasi dan suasana tersebut.

Kedua, pelajari sebaik-baiknya bila menghadapi situasi tersebut. Anda harus mempelajari baik-baik situasi apa yang sedang Anda hadapi baik ditempat sepi maupun dikeramaian. Karena Anda akan merasa siap dengan segala suasana dan situasi yang telah Anda pelajari.

Ketiga, pupuk dan binalah rasa percaya diri.kepercaya dirian merupakan kunci utama anda dalam mengatasi rasa takut. Dengan percaya diri Anda merasa bahwa Anda mampu melewati situasi dan suasana yang akan Anda lalui tanpa terhalang oleh rasa takut.

Keempat, setelah timbul rasa percaya diri, pertebal keyakinan Anda. Keyakinan Anda dalam mengadapi rasa takut harus dipertebal agar Anda mapu dan yakin bahwa rasa takut iu akan hilangdengan kepercayaan diri yang kuat dan keyakinan yang tinggi.

Kelima, untuk menambah rasa percaya diri, kita harus menambah kecakapan atau keahlian melalui latihan atau belajar sungguh-sungguh. Anda juga harus memiliki keahlian dan kecakaapan dalam suatu bidang, agar rasa percaya diri anda kuat dan menghilangkan rasa takut yang melanda Anda

3. Narasi

Putri Natasha dan Putri Andine

Suatu hari disebuah kerajaan besar lahirlah seorang putri cantik yang bernama Putri Natasha. Wajahnya sangat cantik dan lucu. Putri Natasha lahir dari pasangan Raja Anthum dan Ratu Aurora. Semua orang sangat bahagia saat kelahiran Putri yang telah ditunggu-tunggu itu. Tepat dihari kelahiran Putri Natasha, didepan pintu gerbang istana terdapat seorang bayi kecil yang tergeletak tak berdaya. Akhirnya karena pihak istana tak tega untuk menyingkirkannya, bayi tersebut kemudian diasuh oleh pihak istana dan diberi nama Putri Andine.

Dua tahun telah berlalu, Putri Natasha dan Putri Andine telah berubah menjadi putri-putri yang lucu, mereka telah menjadi seperti saudara kandung sendidri. Raja dan ratu pun senang melihatkeakraban mereka, meskipun mereka belum memberitahukan bahwa Putri Andine bukanlah anak kandung mereka.

Saat menginjak usia 12 tahun, Putri Natasha terlihat lebih cantik daripada Putri Andine. Dan juga Putri Natasha lebih mirip Ratu Aurora. Putri Andine yang ketika itu menyadari bahwa Putri Natasha lebih cantik darinya dan lebih mirip kepada sang Ratu, mempunyai niat tak baik kepada Putri Natasha.

Suatu hari Putri Andine yang telah beniat jahat kepada Putri Natasha mencoba membuat wajah Putri Natasha menjadi buruk rupa dengan menyiramkan air panaas kepada Putri Natasha. Namun sebelum sempat ia mencoba melakukannyaa, niat jahatnyaa telah diketahui oleh Ratu Aurora.

Akhirnya sang Ratu menceritakan mengapa ia tak mirip dengan Ratu Aurora. Putri Andine akhirnyamenyadari dan kembali menjadi baik kepada Putri Natasha. Dan sekarang mereka menjadi putri-putri yang paling dikagumi dinegeri tersebut.

4. Argumentasi

Adopsi Anak Indonesia Oleh Orang asing, Mengapa Tidak ?

Sebuah survey dan studi perlu dilakukan untuk meneliti dampak sosial, budaya, dan psikologis dari praktek adopsiini sebelum orang-orang keburu menilai yang jelek-jeknya saja. Oleh karena itu, kalau kita memang ingin konsekuen menjadi bangsa yang berkepribadian yangmandiri, mungkin praktek-praktek seperti pinjaman dari luar negeri, penanaman modal asing, studi keluar negeri dan segala bentuk hubungan serta ‘produk’yang berbau luar negeri lebih baik dijauhkan. Hal ini tentu saja mustahil. kalau kita mau jujur tentang keberadan bangsa dan negara kita, kita ini sebenarnya masih jauh sekali dari impian mejadi negara yang mandiri, yang sejahtera dan mampu tampil sebagai negara yang menetukan di dalam percaturan dunia.

Prosedur pengangkatan anak yang benar dan bertanggung jawab akan diulai dengan mendeteksi keberadaan calon orang tua angkat, untuk memperolehdata mengenai kemungkinan jaminan kehidupan dan tunjangan pendidikan yang layak bagi anak yang akan diadopsi itu. Keinginan dan kerinduan untuk memelihara dan menyayangi anak itu sendiri pun dapat pula dipakai sebagai pegangan bahwa anak itu tidak akan ditelantarkan, apa lagi jika kita lihat kegigihan calon orang tua memperjuangkan ‘anak’ mereka selama ini. dengan kata lain, hari depan yang lebih cerah diajanjikan disana, dibandingkan jika anak-anak itu tetap tinggal disini. tentunya ini tidak berlaku bagi keluarga-keluarga yang mapan. Tetapi bagaimana dengan keluarga yang tidak mampu, yang broken home, anak-anak diluar nikah, serta ribuan anak lain yang tidak mempunyai jaminan masa depan yang cerah dinegeri sendiri? salahkah jika ada pihak asing yang denan tulus bersedia mengasuh mereka?

Adopsi anak Indonesia oleh orang asing seperti ini bukanlah pelarian tanggung jawab sosial di negara kita. Hal ini sebaiknya dipandang sebagai salah satualternatif pemecahan-pemecahan masalah-masalah besar yang kita hadapi, seperti peledakan jumlah penduduk, peningkatan kesejahteraan keluarga yang tidak mampu, serta perluasan kesempatanbagi sebagian anak untuk hidup lebih baik.

Dari hal-hal yang yang diuraikan diatas, agaknya dapatlah ditarikkesimpulan bahwa sebaiknya kita kita tidak terburu-buru menilai adopsi anak Indonesia oleh orang asing itu merupakan tindakan yang memalukan seluruh bangsa,dan oleh karena itu harus dicegah. perlulahkita mengadakan berbagai penelitian dan pemikiran kembali, karena sebenarnya dalam hal itu masih banyak terdapat hal-hal positif, yang justru membantu kita menyelesaikan beberapa masalah yang mendesak. ini, kalau kita mau sedikit jujur pada diri kita sendiri.

5. Persuasi

Sistem Pendidikan Indonesia

Sistem pendidikan di Indonesia yang dikembangkan sekarang ini masih belum memenuhi harapan. Hal ini dapat terlihat dari keterampilan membaca siswa kelas IV SD di Indonesia yang berada pada peringkat terendah di Asia Timur setelah Philipina, Thailand, Singapura, dan Hongkong.

Selain itu, berdasarkan penelitian, rata-rata nilai tes siswa SD kelas VI untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA dari tahun ke tahun semakin menurun. Anak-anak di Indonesia hanya dapat menguasai 30% materi bacaan. Kenyataan ini disajikan bukan untuk mencari kesalahan penentu kebijakan, pelaksana pendidikan, dan keadaan yang sedang melanda bangsa, tapi semata-mata agar kita menyadari sistem pendidikan kita mengalami krisis.

Oleh karena itu, semua pihak perlu menyelamatkan generasi mendatang. Tidak hanya dari pemerintah sebagai penyedia sumber pendidikan, namun yang lebih penting adalah kesadaran dari berbagai pihak. Termasuk anak itu sendiri. Hal tersebut dapat memperbaiki sistem pendidikan nasional.

TUGAS SOFTSKILL BAHASA INDONESIA 2.1

Tuliskan Karangan Ilmiah yang terdiri dari :
1.      Abstrak
2.      Judul Penelitian
3.      Rumusan Masalah
4.      Tujuan Penelitian
5.      Manfaat Penelitian
6.      Teori Penelitian
7.      Metode Penelitian
8.      Hasil /Kesimpulan

Jawab :
1.      Abstrak
Ø   
ABSTRAK
Febriana Syachfitri, 13213365
“PENGARUH ROA, ROE DAN LEVERAGE TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY” (Studi Empiris Perusahaan BUMN Sektor Perbankan periode 2010-2014)
PI. Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma, 2016
Kata Kunci : CSR, ROA, ROE, DER
(xiv+84 halaman+lampiran)

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Roa, Roe dan Leverage terhadap Corporate Social Responsibility pada pzerusahaan BUMN Sektor Perbankan. meliputi Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Tabungan Negara (BTN), dan Bank Mandiri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa Laporan Keuangan dan Annual Report yang terdapat di Bursa Efek Indonesia dalam jangka 5 tahun yaitu pada tahun 2010-2014. Tekhnik analisis data dalam penelitian ini dengan menggunakan analisis deskiriptif, Uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi dan uji heteroskedastisitas, analisis regresi linier berganda, dan pengujian hipotesis yang terdiri dari uji koefisien determinasi (), uji regresi parsial (Uji t), dan uji regresi simultan (Uji F) dengan menggunakan SPSS versi 21.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persamaan regresi yang dihasilkan bebas dari multikolinearitas, tidak terdapat gangguan heteroskedastisitas, terdistribusi normal dan tidak terdapat autokorelasi. Pada model persamaan regresi penulis menggunakan pengaruh Roa, Roe dan Leverage terhadap Corporate Social Responsibility adalah sebesar 7,3%. Hasil Uji Regresi menyatakan CSR = 0,494 + 5,988 ROA - 0,364 ROE + 0,007 DER Roa memiliki hasil yang positif, Roe memiliki hasil yang negatif dan Leverage memiliki hasil yang positif terhadap Corporate Social Responsibility. Hasil dari Uji Regresi secara simultan Roa, Roe dan Leverage dengan membandingkan Fhitung pada tabel ANOVA dengan Ftabel menunjukkan hasil yang menerima Ho, karena Fhitung (1,498) < F tabel (4,49), jadi dapat disimpulkan bahwa Roa, Roe dan Leverage tidak berpengaruh terhadap Corporate Social Responsibility. Hasil dari Uji Regresi secara parsial Roa, Roe dan Leverage Sig. pada tabel uji t dengan taraf nyatanya 5% atau (ɑ=0,05), menunjukkan hasil Roa, Roe dan Leverage tidak berpengaruh terhadap Corporate Social Responsibility.

Daftar Pustaka (2006-2015)

2.      Judul Penelitian 
Ø  “PENGARUH ROA, ROE DAN LEVERAGE TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY” (Studi Empiris Perusahaan BUMN Sektor Perbankan periode 2010-2014)

3.      Rumusan Masalah
Ø  Dalam penulisan ini rumusan masalah adalah :
1.   Apakah Profitabilitas (ROA) berpengaruh terhadap Corporate Sosial Responsibility (CSR)?
2.   Apakah Profitabilitas (ROE) berpengaruh terhadap Corporate Sosial Responsibility (CSR)?
3.   Apakah Leverage (DER) berpengaruh terhadap Corporate Social Responsibility (CSR)?
4.   Apakah Profitabilitas (ROA), (ROE) dan Leverage (DER) berpengaruh terhadap Corporate Social Responsibility (CSR)

4.      Tujuan Penelitian
Ø  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menguji secara empiris :
1.   Pengaruh Profitabilitas (ROA) terhadap Corporate Social Responsibility (CSR) pada Perusahaan BUMN Sektor Perbankan.
2.   Pengaruh Profitabilitas (ROE) terhadap Corporate Social Responsibility (CSR) pada Perusahaan BUMN Sektor Perbankan.
3.   Pengaruh Leverage (DER) terhadap Corporate Social Responsibility (CSR) pada Perusahaan BUMN Sektor Perbankan.
4.   Pengaruh ROA, ROE dan DER terhadap Corporate Social Responsibility (CSR) pada Perusahaan BUMN Sektor Perbankan.

5.      Manfaat Penelitian
Ø  Manfaat Akademik :
1.   Menambah wawasan dan pengalaman tentang bagaimana caranya agar perusahaan dapat menerapkan pengaruh apa saja yang dapat meningkatkan kualitas laba sehingga perusahaan dapat menghasilkan laba dengan semaksial mungkin.
2.   Penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai kajian belajar dalam rangka meningkatkan ilmu pengetahuan
Ø  Manfaat Praktis :
1.   Memberi informasi mengenai beberapa variabel yang mempengaruhi Corporate Social Responsibility (CSR). Dan diharapkan dapat menjadi bahan pertimbanganan acuan untuk perusahaan dalam usaha untuk meningkatkan kinerja para karyawan dalam menjalankan program Corporate Social Responsibility (CSR).
2.   Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi penelitian selanjutnya terutama mengenai variable yang berpengaruh terhadap Corporate Social Responsibility (CSR).

6.      Teori Penelitian
Ø   
Teori Signaling
Teori signaling dalam ilmu komunikasi yang digunakan dalam disiplin ilmu akuntansi digunakan untuk menjelaskan dan memprediksi pola perilaku komunikasi manajer kepada publik. Teori signaling dalam akuntansi berfungsi untuk menilai adanya informasi privat. Dalam pasar modal, pelaku pasar melakukan keputusan ekonomi dengan dasar informasi publikasi, pengumuman dan konfrensi pers (Adisusilo (2011). Investor memerlukan informasi mengenai prospek perusahaan yang akan dipilihnya sebagai tempat menanam dana. Akan tetapi, sebagai pihak luar investor tidak mengetahui seluruh informasi perusahaan sebanyak yang diketahui manajemen. Oleh karena itu, manajemen perusahaan sebagai pihak yang memiliki informasi lebih baik memberikan tanda atau sinyal kepada investor tentang prospek perusahaan dimasa mendatang.
Teori signaling mengindikasikan bahwa pelaporan keuangan oleh emiten merupakan suatu sinyal yang dapat mempengaruhi nilai saham mereka. Dengan adanya sinyal dari perusahaan menyebabkan investor melakukan antisipasi untuk menentukan antisipasi yang tepat.
Manajer pada umumnya mempunyai motivasi untuk menyampaikan informasi yang baik (good news) mengenai perusahaannya kepada pihak luar secepat mungkin perusahaan. Informasi tersebut diharapkan dapat memberikan sinyal yang meyakinkan sehingga publik akan terkesan dalam hal ini. Contoh penyampaian informasi melalui signaling yaitu pencapaian informasi laba dan informasi-informasi dalam laporan tahunan perusahaan khususnya informasi mengenai pengungkapan CSR yang diharapkan dapat memberikan informasi mengenai prospek perusahan dimasa depan pada investor.
Informasi tentang pengungkapan CSR merupakan suatu sinyal perusahan untuk mengkomunikasikan kinerja perusahaan dalam jangka panjang, karena CSR terkait dengan acceptability dan sustainability, yang artinya perusahaan diterima dan berkelanjutan untuk dijalankan di suatu tempat dalam jangka panjang. Acceptability dan sustainability juga terkait dengan resiko bagi investor, karena perusahaan bertanggung jawab pada dampak sosial dan lingkungan, termasuk didalamnya tanggung jawab terhadap tenaga kerja dan keamanan produk bagi konsumen memiliki resiko terjadinya konflik sosial dan lingkungan yang lebih rendah dibanding perusahaan yang tidak melakukan dan mengungkapkan kegiatan CSRnya. Sementara sinyal perusahaan berupa laba lebih mengkomunikasikan kinerja perusahaan untuk jangka pendek.
Laba akuntansi yang berkualitas adalah laba akuntansi yang mempunyai sedikit atau tidak mengandung gangguan persepsian (perceived noise) di dalamnya dan dapat mencerminkan kinerja keuangan perusahaan yang sesungguhnya. Laba akuntansi dikatakan berkualitas apabila elemen-elemen yang membentuk laba tersebut dapat diintepretasikan dan dipahami secara memuaskan oleh pihak yang berkepentingan. Laba perusahaan yang tinggi merupakan good news bagi investor, namun laba yang tinggi saja tidak cukup dijadikan acuan untuk memprediksi prospek perusahaan dimasa datang sehingga dibutuhkan informasi tambahan seperti informasi CSR.

Teori Stakeholder
“Teori stakeholders menyatakan bahwa perusahaan melakukan pengungkapan tanggung jawab sosial sebagai upaya untuk memenuhi harapan atau permintaan stakeholders. Namun demikian, perusahaan tetap melakukan identifikasi atas stakeholder dengan menilai mana yang memberikan pengaruh lebih besar serta yang paling penting mengganggu kelangsungan hidup perusahaan jika harapannya tidak terpenuhi sehingga pengungkapan akan dilakukan berdasarkan harapan stakeholders tersebut” Adisusilo (2011).
Teori ini berimplikasi terhadap kebijakan manajemen dalam mengelola harapan stakeholder. Stakeholder perusahaan pada dasarnya memiliki ekspektasi yang berbeda mengenai bagaimana perusahaan dioperasikan. Perusahaan akan berusaha untuk mencapai harapan stakeholder yang berkuasa dengan penyampaikan pengungkapan, termasuk pelaporan aktivitas sosial dan lingkungan (Suaryana, 2011: 10). Stakeholder theory mengatakan bahwa perusahaan bukanlah entitas yang hanya beroperasi untuk kepentingannya sendiri namun harus memberikan manfaat bagi stakeholdernya. Dengan demikian, keberadaan suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh dukungan yang diberikan oleh stakeholder kepada perusahaan tersebut Ghozali et.al (2007).
Adisusilo (2011)  menyimpulkan bahwa pengungkapan sosial merupakan strategi yang digunakan untuk mengelola hubungan dengan stakeholders dengan mempengaruhi level permintaan yang berasal dari stakeholders yang berbeda. Semakin penting stakeholders itu bagi kesuksesan organisasi, semakin besar kemungkinan organisasi akan memenuhi permintaannya. Dapat disimpulkan, Teori Stakeholder akan mempengaruhipelaksanaan dan pengungkapan CSR sesuai dengan permintaan stakeholder inti  (stakeholder yang paling mempengaruhi perusahaan), sedangkan penganut teory ethic akan melakukan CSR secara adil untuk semua stakeholders. Sehingga mungkin akan ditemui adanya perbedaan fokus dalam pelaksanaan dari masingmasing kelompok perusahaan sesuai dengan pandangan masing-masing perusahaan.


Teori Agensi
Agency Theory Penelitian ini menggunakan teori keagenan sebagai grand theory dimana agency theory mengungkapkan adanya hubungan antara principal dan agent yang dilandasi dari adanya pemisahan kepemilikan dan pengendalian perusahaan, pemisahan penanggung resiko, pembuatan keputusan dan pengendalian fungsi-fungsi (Suaryana, 2011: 5). Adanya pemisahan antara fungsi kepemilikan (ownership) dan fungsi pengendalian (control) dalam hubungan keagenan sering menimbulkan masalah-masalah keagenan (agency problems). Masalah-masalah keagenan tersebut timbul karena adanya konflik atau perbedaan kepentingan antara principal dan agent (Suaryana, 2011: 5). Teori keagenan menyatakan bahwa, perusahaan yang menghadapi biaya kontrak dan biaya pengawasan yang rendah cenderung akan melaporkan laba lebih rendah atau dengan kata lain akan mengeluarkan biaya-biaya untuk kepentingan manajemen, salah satunya biaya yang dapat meningkatkan reputasi perusahaan di mata masyarakat yaitu biayabiaya yang terkait tanggung jawab sosial perusahaan (Suaryana, 2011: 5).

7.      Metode Penelitian
Ø  Objek Penelitian

1)        PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Kantor Pusat Gedung BRI 1
Jl. Jenderal Sudirman Kav.44-46
Jakarta 10210
Indonesia
Tlp. : (62-21) 2510244, 2510254, 2510264, 2510269, 2510279
Facs. : (62-21) 2500065, 2500077

2)        PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Jl. Jenderal Sudirman Kav. 1
Jakarta 10220
Indonesia
Phone       : +6221-5728387   
Fax      : +6221-5728053


3)        PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
Kantor Pusat Menara Bank BTN
Jl. Gajah Mada No.1
Jakarta 10130
Indonesia
Telp. : (021) 6336789
Fax.  : (021) 6336719
Contact Center     : 1500 286

4)        PT Bank Mandiri  (Persero) Tbk.
Jl, Jenderal Gatot Subroto Kav. 36-38
Jakarta 12190, Indonesia
Telp          : 14000, +62-21-52997777
Fax           : +62-21-52997735
SWIFT Code        : BMRIIDJA 

Ø  Data / Variabel
Dalam penulisan ini, data yang digunakan adalah data sekunder yaitu berupa rasio yang terdapat dalam laporan keuangan perusahaan, serta Pengaruh ROA, ROE dan DER terhadap Corporate Social Responsibility (CSR) yang terdapat pada Perusahaan Bumn sektor perbankan pada tahun 2010-2014.
Ø  Metode Pengumpulan Data / Variabel
Sumber data yang digunakan yaitu data sekunder berupa laporan keuangan yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi, informasi keuangan pada perusahaan Bumn sektor perbankan pada tahun 2010-2014.

Ø  Alat Analisis Data
Penelitian ini menggunakan Analisis Deskriptif dan Analisis Kuantitatif  yang digunakan dalam penelitian ini berupa perhitungan dengan menggunakan Regresi Linier Berganda dan analisis rasio keuangan dengan bantuan aplikasi SPSS Versi 21 untuk menghasilkan perhitungan yang akurat.

8.      Hasil/Kesimpulan
Ø  Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab IV, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1.    Return On Asset secara parsial tidak mempunyai pengaruh terhadap Corporate Social Responsibility.
2.    Return On Equity secara parsial tidak mempunyai pengaruh terhadap Corporate Social Responsibility.
3.    Debt Equity to Ratio secara parsial tidak mempunyai pengaruh terhadap Corporate Social Responsibility.
4.    Return On Asset, Return On Equity dan Debt Equity to Ratio secara simultan tidak memliki pengaruh signifikan terhadap Corporate Social Responsibility. Semakin tinggi atau rendahnya laba atau hutang perusahaan, tidak mempengaruhi Corporate Social Responsibility.


























 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Grants For Single Moms